Sukses

Ikuti Wall Street, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat di Akhir Pekan

Bursa saham di Asia-Pasifik naik tipis pada pembukaan perdagangan Jumat pagi

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia-Pasifik naik tipis pada pembukaan perdagangan Jumat pagi menyusul sesi volatil semalam di Wall Street.

Dikutip dari CNBC, Jumat (25/9/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,48 persen sedangkan indeks Topix turun 0,52 persen. Kospi Korea Selatan juga naik 0,67 persen.

Sementara itu, indeks saham S & P / ASX 200 Australia naik 0,81 persen.

Secara keseluruhan, indeks saham MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,33 persen lebih tinggi.

Investor akan memantau aset Tiongkok setelah FTSE Russell mengumumkan Kamis bahwa obligasi pemerintah Tiongkok dijadwalkan untuk dimasukkan dalam Indeks Obligasi Pemerintah Dunia FTSE mulai Oktober 2021.

Semalam di Wall Street, saham sedikit naik. Dow Jones Industrial Average ditutup 52,31 poin lebih tinggi, atau 0,2 persen, pada 26.815,44. S&P 500 naik 0,3 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 3.246,59 sementara Nasdaq Composite naik 0,4 persen menjadi ditutup pada 10.672,27. Pergerakan di Amerika Serikat terjadi dalam sesi liar yang melihat Dow turun lebih dari 200 poin pada sesi rendah dan naik lebih dari 300 poin pada satu titik.

Investor juga akan mengamati perkembangan potensi stimulus virus corona AS. Demokrat DPR sedang mempersiapkan rencana stimulus USD 2,4 triliun baru karena partai tersebut ingin memulai kembali negosiasi dengan Gedung Putih menyusul pembicaraan yang gagal bulan lalu.

 

2 dari 2 halaman

Mata Uang dan Harga Minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir berada di 94,303 setelah naik dari level di bawah 93 minggu ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 105,46 per dolar, setelah melemah dari level di bawah 104,4 terhadap greenback minggu ini. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,7053, menyusul penurunan minggu ini dari level di atas USD 0,72.

Harga minyak turun pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,31 persen menjadi USD 41,81 per barel. Minyak mentah berjangka AS tergelincir 0,27 persen menjadi USD 40,20 per barel.