Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membeli vaksin virus corona. Sehingga pengadaan vaksin ini tidak akan merugikan keuangan negara.
"Ini menjadi bagian daripada pemulihan ekonomi nasional dan biaya penanganan covid, jadi bukan kerugian negara," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9).
Airlangga mengatakan keberhasilan penggunaan vaksin ini masih belum diketahui. Diperkirakan tingkat kesuksesannya sekitar 40 persen.
Advertisement
"Pengadaan vaksin ini karena tentu ada success rarenya ada batasnya rata-rata sekitar 40 persen," kata dia.
Dalam hal ini pengadaan vaksin menjadi tanggung jawab Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Peta jalannya pun telah disiapkan dengan 1,3 juta vaksin di tahap awal.
"Menteri Kesehatan mengambil kebijakan dalam memesan vaksin ini, kemudian roadmapnya ini sudah dipersiapkan ada yang di garda terdepan sejumlah 1,3 juta ," kata Airlangga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Skala Prioritas Penyuntikan Vaksin
Penyuntikan vaksin ini pun akan dibagi ke beberapa kelompok masyarakat berdasarkan skala prioritas dimulai dari aparatur negara pada tahap satu, dua dan tiga. Lalu setelah itu kembali dipesan 86 juta untuk disuntikkan kepada mereka yang berada di usia produktif, kelompok komorbid, peserta BPJS dan penerima bantuan iuran.
Semua jadwal pelaksanaan sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dan akan disampaikan langsung oleh Terawan sebagai menterinya.
"Selanjutnya mengenai timeline juga sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan tapi tentu perlu akan dilaporkan oleh Pak Menkes," kata Airlangga mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement