Sukses

Tol Pekanbaru-Dumai Undang Investasi dan Buka Lapangan Kerja

Tol Pekanbaru-Dumai terbentang di 4 kabupaten dan kota yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai.

Liputan6.com, Jakarta Jalan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,48 km telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat siang ini. Ini merupakan jalan tol pertama di Provinsi Riau yang juga menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.818 km yang bakal menghubungkan Lampung hingga Aceh.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, ia telah mendapatkan laporan bahwa Jalan Tol Pekanbaru-Riau telah mengundang minat investasi untuk kembangkan usaha seperti industri perumahan, pengembangan pariwisata hingga membuka lapangan kerja.

"Tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru ini tentu akan meningkatkan aktivitas perekonomian wilayah dan membuka lapangan kerja yang lebih banyak lagi anak-anak muda kita," kata Jokowi saat meresmikan Tol Pekanbaru-Dumai di GT Dumai, Jumat (25/9/2020).

Jokowi juga meminta pihak pemerintah daerah (pemda) setempat untuk bisa memanfaatkan kehadiran Tol baru ini untuk lebih bisa mengembangkan kawasan sekitar. Sebagai informasi, Tol Pekanbaru-Dumai terbentang di 4 kabupaten/kota di Riau, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai.

"Minat investor untuk ikut mendukung pengembangan daerah seperti ini harus direspon cepat, sehingga pemerintah daerah dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan infrastruktur yang dibangun pemerintah," ungkapnya.

Dia pun berpesan agar masyarakat Riau, khususnya yang bermukim di sekitar Tol Pekanbaru-Dumai untuk menjaga kehadiran ruas tol baru ini, sehingga usaha-usaha baru bisa terbentuk.

"Saya titip kepada pemerintah daerah dan warga masyarakat Pekanbaru Dumai agar memanfaatkan infrastruktur ini sebaik-baiknya, menjadi modal untuk mengembangkan lebih banyak lagi peluang usaha dan sarana untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat," imbuh Jokowi.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Hubungkan Kawasan Produktif

Sebelumnya, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan, keberadaan Tol Pekanbaru–Dumai tak hanya akan membuka konektivitas baru dari Kota Pekanbaru ke Dumai, namun nantinya juga akan mendongkrak perekonomian daerah setempat.

"Tol Pekanbaru–Dumai akan menghubungkan berbagai kawasan produktif, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, memangkas jarak tempuh, biaya logistik dan tentunya menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatra," ungkap Fauzan.

Jalan Tol Pekanbaru–Dumai terdiri dari 6 seksi, yakni seksi 1 (Pekanbaru-Minas) sepanjang km , seksi 2 (Minas–Kandis Selatan) sepanjang km, seksi 3 (Kandis Selatan–Kandis Utara) sepanjang km, seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan) sepanjang km, seksi 5 (Duri Selatan-Duri Utara) sepanjang km, dan seksi 6 (Duri Utara-Dumai) sepanjang km.

Tol Pekanbaru-Dumai ini juga akan dilengkapi oleh 7 Gerbang Tol (GT) dan 5 pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area. TIP akan terbagi menjadi dua tipe yakni Tipe A yang terletak di Km 14,5, Km 45, dan Km 82, sedangkan Tipe B terletak di Km 64 dan Km 13 (arah Pekanbaru).

Lebih lanjut, Fauzan menyampaikan bahwa untuk mendukung terealisasinya manfaat yang dihadirkan dari Tol Pekanbaru–Dumai, Hutama Karya telah melakukan berbagai persiapan agar pengoperasian tol dapat segera dilakukan, salah satunya yakni uji laik fungsi.

Tahap uji laik fungsi merupakan tahap penentuan sebuah jalan tol apakah layak untuk dioperasikan atau tidak. Sebelumnya, Tol Pekanbaru–Dumai seksi 1 telah melewati masa ULF dan telah dibuka secara fungsional pada periode lebaran tahun ini.

"Menyusul seksi 1, seksi tol lainnya yakni dari seksi 2 (Minas-Kandis Selatan) hingga seksi 6 (Duri Utara–Dumai) kembali dilakukan serangkaian uji laik fungsi pada bulan Juli lalu. Saat ini perusahaan telah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang terbit pada 9 September 2020. Sehingga secara umum Tol Pekanbaru–Dumai sepanjang 131 km ini memenuhi persyaratan laik operasi sebagai jalan tol," pungkasnya.  Â