Sukses

Ogah Dipandang Sebelah Mata, Luhut Ingin Bangun Green Port di Batam

Pelabuhan Batu Ampar di Batam akan dijadikan green port yang menerapkan ekosistem logistik nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tak ingin Indonesia kalah saing dengan Singapura terkait kepemilikan pelabuhan. Luhut ingin Indonesia juga memiliki pelabuhan greenport di Batam.

"Sekarang kita perbaiki, kita mau bikin green port, tidak boleh kalah dari Singapura," kata Luhut di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9).

Pelabuhan yang dimaksud yakni Pelabuhan Batu Ampar di Batam. Pelabuhan ini akan dijadikan green port yang menerapkan ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem/NLE).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan menyebut proyek revitalisasi pelabuhan akan dikerjakan dalam waktu dekat. "Saya kira pasca ini," sebut Luhut yang menghadiri rapat koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Rakorpim PC-PEN) di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat 25 September 2020.

Luhut ingin Indonesia memiliki green port yang jauh lebih bagus dari yang telah dimiliki beberapa negara. Dia mengungkapkan proyek ini direncanakan dalam rangka memacu bangsa sendiri agar bisa setara dengan negara lain.

"Kalau Singapur bisa, kenapa kita enggak bisa? Kalau Johor bisa, kenapa kita enggak bisa. Jadi bukan dalam konteks macam-macam, tetapi kita harus memacu diri kita supaya bisa sama dengan negara lain," paparnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Luhut Ingin Batu Ampar Jadi Green Port agar Indonesia Tak Dilecehkan

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan rencana pemerintah menjadikan Pelabuhan Batu Ampar di Batam menjadi green port percontohan yang menerapkan ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem/NLE).

Luhut mengaku akan mengunjungi Batu Ampar untuk meninjau ekosistem logistik, yang awalnya terdiri dari 17 transaksi layanan yang kemudian diefisiensikan dalam NLE menjadi 1 transaksi saja.

"Kita juga ingin Batam ini jadi contoh green port pertama di Indonesia, Pelabuhan Batu Ampar itu, supaya nanti kita juga bisa sama dengan Singapura. Jadi jangan dilecehkan," kata Luhut dalam Konferensi Pers Bersama Ekosistem Logistik Nasional secara daring, Kamis (24/9/2020).

Selain memastikan implementasi dari proses penyederhanaan transaksi berjalan dengan baik, Luhut juga memberi catatan lain terkait NLE ini.

Diantaranya, soal pengawasan lego jangkar, dimana pihaknya tengah merancang agar petugas mendapatkan insentif dari prestasi menangkap para penyelundup.

"Semua jajaran darat, laut, Bea Cukai, Polisi, Bakamla, Angkatan Laut, yang menangkap penyelundupan minyak, ganja, segala macam, 50 persen diatur dikembalikan ke pada mereka jadi tunjangan prestasi," ujarnya.

Diharapkan, pemberian insentif tersebut bisa mengurangi risiko para petugas menerima dana-dana sogokan dari penyelundup-penyelundup.