Sukses

Arus Kas Sejumlah Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Terganggu, Ini Penyebabnya

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta agar rumah sakit di daerah harus bisa menjaga arus kas keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covi-19 mengalami gangguan arus kas. Hal tersebut bisa terjadi karena rumah sakit tersebut terlambat mengajukan klaim ke BPJS Kesehatan. 

"Terkadang arus kas rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 terganggu karena mereka terlambat mengajukan klaim," kata Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir dalam dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyediaan Obat Covid 19 di Jakarta, Minggu (27/9/2020).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta agar rumah sakit di daerah harus bisa menjaga arus kas keuangan. Sebab hal ini sangat berpengaruh pada keselamatan pasien yang ditangani.

"Cash flow ini penting untuk keselamatan pasien karena tanpa cash flow yang baik maka safety-nya tidak akan ada," kata Terawan.

Dalam hal ini, Wakil Ketua Komite Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kementerian Kesehatan untuk segera berkoordinasi dengan rumah sakit. Dia menyarankan penyelesaian masalah ini bisa dilakukan dengan video konferensi agar cepat selesai

"Buat video call dengan rumah sakit 100-100 per wilayah kan hanya empat kali, tolong koordinasikan agar masalah selesai," perintah Luhut.

Selain itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga meminta agar dibuat mekanisme baku untuk prosedur pengajuan klaim Covid-19.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

26 Rumah Sakit Swasta di Jakarta Bakal Terjun Layani Pasien COVID-19

Sebelumnya, Sebanyak 26 rumah sakit swasta di Jakarta akan terjun melayani pasien COVID-19. Hal itu rupanya sedang dipersiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai bentuk mitigasi penanganan COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menerangkan, 26 rumah sakit swasta ini sudah berkomitmen ikut menangani COVID-19.

 

"Melihat angka positif COVID-19 meningkat, kami sudah ada 13 RSUD di DKI yang menjadi rumah sakit khusus menerima pasien COVID-19 (sebagai RS Rujukan COVID-19)," terang Widyastuti saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

"Tadinya RSUD itu merawat pasien COVID-19 dan non COVID-19, lalu kami dorong menjadi rumah sakit khusus pasien COVID-19. Kami juga menambah dengan 26 rumah sakit swasta yang juga berkomitmen menangani COVID-19."

Proses jalin kerja sama dengan 26 rumah sakit swasta di Jakarta sedang dilakukan. Widyastuti belum menyebut satu persatu nama 26 rumah sakit swasta yang akan menangani pasien COVID-19, karena menunggu keputusan resmi dibuat.

"Sedang berproses ini surat keputusannya. Semuanya terus disiapkan dengan baik," lanjutnya.