Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyarankan kepada para pelaku UMKM yang baru maupun lama, agar menjual produk yang banyak dicari atau dibutuhkan Langkah tersebut untuk menjaga usaha tetap bisa berkembang di masa pandemi Covid-19.
“Memang penting kalau mau jualan sekarang jangan jualan yang tidak laku. Misalnya sekarang market sedang prioritas seperti jualan makanan di marketplace atau di media sosial. Lihat saja yang tren produk apa yang cocok dijual, jangan jualan yang tidak laku,” kata Teten dalam diskusi Pekan Raya Nasional Mahasiswa bertajuk UMKM di Tengah Gelombang Resesi secara virtual, Senin (28/9/2020).
Menurutnya, saat ini meskipun penjualan di platform digital sedang tumbuh sebesar 26 persen. Penting sekali untuk memperhatikan tren produk yang sedang dibutuhkan masyarakat. Lantaran, daya beli masyarakat masih turun, mereka masih membatasi pengeluaran di masa pandemi ini.
Advertisement
“Sekarang itu penjualan di platform digital sudah growing utama untuk produk-produk makanan, minuman, kebutuhan olahraga, termasuk juga untuk pemeliharaan kesehatan itu tinggi karena market kita sedang growing,” ujarnya.
Dengan begitu, pelaku UMKM bisa tetap tumbuh dan bertahan, jangan sampai di masa covid-19 ini membuat frustasi dan menyerah begitu saja. Melainkan, pelaku UMKM harus bisa mengatasi dan menghadapi situasi sulit ini.
“Saya kira kita mesti tetap survive dan tetap harus hidup, kalau bisa kita tetap tumbuh. Jadi spiritnya harus jaga jangan sampai pandemi covid-19 ini membuat kita frustasi, kita harus bisa mengatasi covid-19 ini termasuk juga dampak sosial ekonomi kita tidak boleh kehilangan kreativitas,” ungkapnya.
Ia berpesan, jangan memaksakan untuk berjualan offline, lebih baik mengikuti tren berjualan online. Lantaran penjualan di platform digital sedang naik-naiknya. Menurutnya, penjualan secara offline akan tumbuh kembali jika kasus covid-19 di Indonesia menurun dan terkendali.
“Kita harus segera melakukan transformasi, karena memang market permintaan dunia sedang berubah. Ke depan juga saya kira tuntutan konsumen akan berubah transformasi itu penting bukan hanya dari sisi digitalnya dari offline ke online, karena tren belanja di online akan akan menjadi makin kuat,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Teten: Jumlah UMKM yang Go Digital Sudah Lampaui Target
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memperkirakan sudah ada 2,2 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang masuk ekosistem digital per 15 September 2020. Tentu saja angka ini cukup menggemberikan karena di atas target yang ingin dicapai yaitu 2 juta UMKM.
“Sebagai catatan selain memang ada pelaku usaha UMKM yang terdampak ada sebagian kecil UMKM yang bisa bertahan bahkan bisa tumbuh yaitu yang sudah terhubung dengan marketplace digital,” kata Teten dalam diskusi Pekan Raya Nasional Mahasiswa bertajuk UMKM di Tengah Gelombang Resesi secara virtual, Senin (28/9/2020).
Selain itu, UMKM yang berhasil bertahan di masa pandemi covid-19 adalah UMKM yang mampu beradaptasi, dan berinovasi sesuai dengan perkembangan dan permintaan pasar yang baru. Meskipun hingga saat ini UMKM yang terhubung dengan marketplace baru 13 persen atau sekitar 8 juta pelaku usaha.
Kendati begitu, Teten melihat jika dibandingkan dengan kuartal II 2019 dengan kuartal II 2020, penjualan di platform digital meningkat 26 persen dengan tambahan 3,1 juta merchant baru. Menurutnya hal itu bisa tumbuh dikarenakan dampak PSBB di berbagai daerah.
“Kenapa di market digital itu tumbuh saat ini karena memang akibat penerapan PSBB, dan social distancing, orang sekarang belanja lewat online. Oleh karena itu digitalisasi itu menyelamatkan UMKM,” kata Teten.
Advertisement