Sukses

Kartu Prakerja Gelombang 10 Bakal Jadi yang Terakhir, Benarkah?

Kartu Prakerja gelombang 10 disebut-sebut menjadi gelombang terakhir Kartu Prakerja

Liputan6.com, Jakarta Manajemen Kartu Prakerja menutup gelombang 10 rekrutmen peserta Kartu Prakerja, Senin (28/9/2020) lalu. Gelombang 10 disebut-sebut menjadi gelombang terakhir Kartu Prakerja.

Hal itu dikarenakan jumlah peserta Kartu Prakerja diproyeksi telah memenuhi target yaitu 5,6 juta orang. Lalu, kuota gelombang 10 juga hanya 116.261 orang, berbeda jauh dengan gelombang sebelumnya yang mencapai 800 ribu orang.

Lantas apakah benar Kartu Prakerja gelombang 10 ini akan menjadi kesempatan mengikuti program ini yang terakhir kalinya? Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu menyatakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari Komite Cipta Kerja terkait hal itu.

"Kami masih menunggu keputusan dari Komite Cipta Kerja," ujar Louisa singkat saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/9/2020).

Urusan kapan keputusan itu akan diumumkan, Louisa pun belum bisa memberi kepastian. Yang jelas, melihat tingginya animo masyarakat terdapat program ini, tentu diharapkan akan ada pembukaan gelombang selanjutnya.

Louisa juga bilang, saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi total dana yang digelontorkan oleh pemerintah dalam program ini karena angkanya selalu berubah.

"Misalnya, hari Minggu kemarin kami mencabut kepesertaan dari 40 ribu-an penerima Kartu Prakerja dari gelombang 5 yang tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari. Berarti ada dana yang dikembalikan ke Kas Negara," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Lebih dari 200 Ribu Penerima Kartu Prakerja Dicabut Kepesertaannya

Lebih dari 200 ribu penerima Kartu Pekerja dicabut status kepesertaannya. Hal ini lantaran dalam tenggat waktu yang ditentukan, penerima manfaat tak kunjung membeli paket pelatihan.

Terakhir, pemerintah kembali mencabut kepesertaan 47.818 penerima dari total penerima Kartu Prakerja gelombang 5 yang mencapai 800 ribu orang.

“Hari Minggu kemarin kami mencabut kepesertaan dari 40 ribuan penerima Kartu Prakerja dari gelombang 5 yang tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari. Berarti ada dana yang dikembalikan ke Kas Negara,” ujar Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada Liputan6.com, Selasa (29/9/2020).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, hingga 26 September 2020, tercatat jumlah penerima manfaat yang dicabut kepesertaannya sebanyak 189.436 orang yang berasal dari gelombang 1 sampai 4.

Adapun pencabutan status kepesertaan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020. Dalam pasal 20 ayat 1 disebutkan, penerima kartu prakerja secara bebas memilih pelatihan yang telah disetujui oleh PMO. Dimana pemilihan pelatihan untuk pertama kali dilakukan tidak lebih dari 30 hari setelah peserta ditetapkan sebagai penerima kartu prakerja.

  • Pemerintah membuka Program Kartu Prakerja sejak 2020 untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

    Kartu Prakerja

  • Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.
    Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.

    Prakerja