Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mengingatkan penerima manfaat gelombang 6 untuk segera membeli paket pelatihan pertama.
Pasalnya, jika dalam tenggat waktu tertentu penerima manfaat tak kunjung membeli paket pelatihan, maka status kepesertaannya akan dicabut.
Baca Juga
“Sesuai peraturan Permenko No. 11 Tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja memiliki waktu 30 hari untuk membeli pelatihan pertama sejak mendapat SMS pengumuman dari Kartu Prakerja,” tulis PMO Kartu Prakerja dilansir dari laman instagram @prakeja.go.id, Rabu (30/9/2020).
Advertisement
Adapun batas pembelian pelatihan pertama bagi penerima Kartu Prakerja Gelombang 6 adalah tanggal 2 Oktober 2020 pukul 23.59 WIB.
“Bila lewat dari waktu tersebut Sobat belum membeli pelatihan pertama, maka kepesertaan Sobat dalam program Kartu Prakerja akan dicabut,”
Sebagai informasi, pandaftaran Kartu Prakerja Gelombang 6 telah ditutup pada 31 Agustus 2020 lalu, dengan kuota penerima sebanyak 800 ribu orang. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.prakerja.go.id/faq
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kartu Prakerja Gelombang 10 Bakal Jadi yang Terakhir, Benarkah?
Manajemen Kartu Prakerja menutup gelombang 10 rekrutmen peserta Kartu Prakerja, Senin (28/9/2020) lalu. Gelombang 10 disebut-sebut menjadi gelombang terakhir Kartu Prakerja.
Hal itu dikarenakan jumlah peserta Kartu Prakerja diproyeksi telah memenuhi target yaitu 5,6 juta orang. Lalu, kuota gelombang 10 juga hanya 116.261 orang, berbeda jauh dengan gelombang sebelumnya yang mencapai 800 ribu orang.
Lantas apakah benar Kartu Prakerja gelombang 10 ini akan menjadi kesempatan mengikuti program ini yang terakhir kalinya? Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu menyatakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari Komite Cipta Kerja terkait hal itu.
"Kami masih menunggu keputusan dari Komite Cipta Kerja," ujar Louisa singkat saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/9/2020).
Urusan kapan keputusan itu akan diumumkan, Louisa pun belum bisa memberi kepastian. Yang jelas, melihat tingginya animo masyarakat terdapat program ini, tentu diharapkan akan ada pembukaan gelombang selanjutnya.
Louisa juga bilang, saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi total dana yang digelontorkan oleh pemerintah dalam program ini karena angkanya selalu berubah.
"Misalnya, hari Minggu kemarin kami mencabut kepesertaan dari 40 ribu-an penerima Kartu Prakerja dari gelombang 5 yang tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari. Berarti ada dana yang dikembalikan ke Kas Negara," ujarnya.
Advertisement