Liputan6.com, Jakarta - Dalam Studi yang dilakukan oleh Bain & Company bersama Facebook menunjukkan bahwa di tahun 2020 terjadi perubahan tren yang membentuk kebiasaan normal baru.
Dimana adopsi belanja online di Asia Tenggara, yang semula diprediksi akan mencapai 310 juta di tahun 2025, kini dikoreksi menjadi mencapai 310 juta di akhir tahun 2020.
Baca Juga
Di Indonesia sendiri, terjadi peningkatan sebanyak hampir 10 persen dari 119 juta penduduk yang merupakan konsumen digital di tahun 2019. Menjadi 137 juta penduduk konsumen digital di tahun 2020.
Advertisement
“Dengan terus meningkatnya minat konsumen Indonesia akan berbelanja online, sangatlah penting bagi konsumen untuk selalu bijak dan waspada saat bertransaksi secara online. Oleh karena itu, Lazada Indonesia berkomitmen untuk selalu mengedukasi masyarakat akan perilaku berbelanja online yang aman,” ujar Vice President (VP) Marketing Lazada Indonesia, Sawitri Hertoto, seperti ditulis, Rabu (30/9/2020).
Menyadari bahwa opsi pembayaran yang beragam dan lengkap menjadi salah satu faktor pendukung konsumen untuk belanja online, Lazada menawarkan opsi pembayaran yang lengkap, seperti DANA, bayar di tempat (COD), kartu kredit/debit, Lazada Credit, debit instan (berbagai bank mitra), transfer via bank, cicilan, dan masih banyak cara lainnya.
“Agar dapat tercipta ekosistem serta pengalaman belanja online yang aman, tentu saja dibutuhkan kerja sama dan keaktifan para penggunanya, baik dari sisi platform, penjual maupun pembeli. Oleh karena itu, selain terus mengoptimalkan platform, kami juga berkomitmen untuk terus mengedukasi para penjual dan pembeli agar dapat lebih bijak dalam memilih opsi pembayaran yang paling tepat serta mendorong perilaku belanja online yang aman,” kata Sawitri.
Pada kesempatan yang sama, yakni dalam Webinar ‘Belanja Hemat, Bayar Dengan Cara Tepat’, Selasa (29/9), Vice President (VP) Corporate Communications DANA Indonesia, Steve Saerang menjelaskan, keamanan dalam bertransaksi menjadi hal yang penting.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk memprioritaskan keamanan dan kemudahan pada layanan dompet digital (e-wallet)nya.
“Berbagai opsi yang kami tawarkan merupakan upaya DANA untuk dapat mengakomodir kebutuhan pengguna dan utamanya menggerakkan pengguna agar semakin adaptif dalam bertransaksi digital,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk Disimak, Tips Bijak Belanja Online ala Lazada
Berbelanja secara daring bukan lagi menjadi hal baru, utamanya saat pandemi covid-19. Dimana pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan persebaran covid-19. Sehingga layanan daring menjadi solusi situasi ini.
Dalam krisis seperti sekarang, pengelolaan pengeluaran harus dilakukan dengan bijak, termasuk untuk berbelanja. VP Marketing Lazada Indonesia, Sawitri Hertoto membagikan sejumlah kiat untuk berbelanja dengan bijak. Sebelum berbelanja online, tentukan barang yang ingin anda beli.
Cari tahu seluk beluk barang tersebut, mulai dari spesifikasi dan harga pasarannya. Hal ini untuk memitigasi risiko penipuan melalui penawaran dari sisi harga yang sangat menggiurkan.
Setelah itu, pastikan besaran anggaran sebelum membeli barang. “Jadi anggaran itu besarnya harus dipastikan. Jangan sampai nanti habis itu ngutang gara-gara belanja terlalu seru,” ujar dia dalam Webinar Konsumen Pintar, Selasa (29/9/2020).
Jika Anda melirik promo yang ditawarkan di marketplace, perhatikan syarat dan ketentuannya. Sehingga Anda tidak merasa tertipu ketika tidak berkesempatan mendapatkan promo tersebut.
“Promo-promo itu diperhatiin mekanismenya, caranya bagaimana, berapa orang sih yang dapat. Karena kadang promo itu juga terbatas. Jadi nanti jangan tiba-tiba ngamuk-ngamuk karena kita nggak ngerti promonya, dan merasa tertipu saat belanja online,” jelas Sawitri.
Setelah semua informasi tersebut, saatnya Anda meluncur untuk mencari produk yang Anda cari. Untuk hal ini, Sawitri menyarankan Anda untuk melakukan perbandingan antara toko atau penjual sebelum membeli berbelanja online.
Kemudian perhatikan ulasan konsumen, baik untuk produk maupun tokonya. Jangan lupa untuk cek juga barang lainnya yang dijual di toko tersebut.
“Kita perlu memperhatikan tokonya. Di toko ini, benar nggak sih barangnya, jenisnya berkaitan atau enggak, kok tiba-tiba dia jualan itu, atau apa gitu. Agak aneh gitu, kan? Kemudian lihat review-nya,” jelas Sawitri.
Advertisement