Liputan6.com, Bandung Untuk pertama kalinya Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung melalui mahasiswa Program Studi D3 Teknologi Geologi mengikuti ajang Energy Challenge yang diadakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM)Â
Ajang Energy Challenge digelar oleh KESDM sebagai bentuk apresiasi sekaligus mewadahi generasi milenial khususnya mahasiswa yang memiliki ide, inovasi dan rencana aksi yang aplikatif guna menjawab tantangan sektor energi dan sumber daya mineral di masa mendatang.
Baca Juga
Pada kegiatan ini mahasiswa Program Studi D3 Teknologi Geologi yaitu Abraham Brami Tangkawarow, Nila Umam Maftukhah, Sigit Setiawan, Airi Rinjani Fatimah Hari, dan Khumaerotul Millah membahas mengenai Lahan Bekas Tambang sebagai Energi Baru dan Terbarukan (EBT).Â
Advertisement
Hal ini bermula atas keresahan yang ada terkait banyaknya lahan bekas tambang yang umumnya merusak lingkungan sehingga timbullah ide untuk membuat rencana aksi yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro yang akan dikembangkan dari kolam-kolam bekas tambang.
Â
Lahan Bekas Tambang Sebagai Energi Baru dan Terbarukan
Program ini mempunyai dampak positif bagi masyarakat sekitar tambang yaitu dalam pemenuhan kebutuhan listrik yang umumnya tambang berada pada remote area sehingga listrik susah terjangkau serta dalam aspek menambah lapangan pekerjaan.Â
Dalam #EnergyChallenge2020 ini mahasiswa PEP Bandung berhasil masuk dalam 10 besar. Rencananya rencana aksi ini akan ditawarkan ke Perusahaan Tambang yang ada di Indonesia untuk dapat diterapkan pada area lahan bekas tambangnya.
Selengkapnya inovasi yang hadir di Energy Challenge 2020 klik di sini.
Â
(*)
Advertisement