Sukses

Cetak Sejarah, Transaksi Bukalapak Naik 3 Kali Lipat di Juli 2020

Bukalapak mencatat kenaikan transaksi di bulan Juli lalu sebesar tiga kali lipat dari periode yang sama pada tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan total lebih dari 5.5 juta mitra baik warung tradisional dan agen individu, Bukalapak mencatat kenaikan transaksi di bulan Juli lalu sebesar tiga kali lipat dari periode yang sama pada tahun 2019. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai dalam sejarah mitra marketplace lokal tersebut.

CEO Bukalapak Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan, pertumbuhan pesat ini didukung oleh model bisnis dan ragam produk virtual anyar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar domisili para Mitra Bukalapak. Antara lain, Fitur Arrum Haji, Tabungan Emas, Jutawan, Bayar Tempo, Top Up E-Money serta Setor Tunai yang telah diluncurkan pada tahun ini.

"Mitra Bukalapak tidak hanya menjangkau masyarakat di perkotaan saja tetapi berada di 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Kami ingin ini menjadi pendorong untuk perluasan inklusi keuangan hingga ke pelosok," jelas dia dalam Webinar bertajuk Tingkatkan Ekonomi Lewat Jualan Produk Virtual Mitra Bukalapak di vidio, Rabu (30/9).

Menurut Rachmat, penyediaan dan perluasan akses layanan inklusi keuangan hingga ke pelosok Tanah Air mampu membawa transformasi yang tidak hanya berfokus di kota besar saja. "Sehingga menutup kesenjangan yang ada lewat teknologi," imbuh dia.

Hal tersebut juga diakui oleh Ahmad, salah satu Mitra Bukalapak yang sudah dua tahun belakangan menekuni penjualan produk virtual. Dia mengungkapkan manfaat dari aneka produk virtual anyar yang baru diluncurkan tahun ini.

"Sehari-hari saya menjual produk virtual melalui aplikasi Mitra Bukalapak yang jadi andalan untuk jadi pemasukan keluarga. Walaupun saya hanya bisa bergerak melalui kursi roda, saya senang bisa melayani sampai lebih dari 40 transaksi pembelian voucher pulsa, token listrik, dan kirim uang setiap harinya," tuturnya.

Ahmad menambahkan, bahwa kepatuhan pada protokol kesehatan membuat lebih banyak orang membutuhkan produk virtual karena harus tetap bekerja dan terkoneksi dengan orang lain dari rumah. Untuk itu, dia mengimbau Mitra Bukalapak harus pandai memanfaatkan peluang dan tidak boleh kalah dalam situasi yang kurang menguntungkan saat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Transaksi Pembayaran Pajak di Bukalapak Naik 86 Persen

Transaksi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Kendaraan Bermotif (E-Samsat) di platform digital Bukalapak meningkat 86 persen dibandingkan tahun 2019. Pertumbuhan pengguna jasanya ini pun naik 55 persen.

"Transaksi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Pajak Kendaraan Bermotor (E-Samsat) yang mencapai 86 persen dan pertumbuhan pengguna hingga 55 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin dalam diskusi virtual bertajuk: Tuntas dan Tunai Pajak Bersama Bukalapak, Jakarta, Kamis (24/9).

Rachmat menambahkan, di masa pandemi ini tingkat pembayaran PBB dan pajak kendaraan bermotor di Bukalapak juga mengalami peningkatan. Setiap bulannya ada 20 persen peningkatan transaksi pembayaran pajak.

"Selama pandemi ini terjadi peningkatan transaksi 20 persen setiap bulannya," kata Rachmat.

Capaian tersebut didukung dengan perluasan wilayah pembayaran. Tahun lalu, daerah yang telah bergabung untuk live PBB dan E-Samsat yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Kini di tahun 2020 terjadi penambahan wilayah yakni Provinsi Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Utara untuk PBB dan Jawa Tengah untuk E- Samsat.

Selain itu, tahun ini Bukalapak menjadi marketplace pertama yang menerima pembayaran E-Samsat lewat Mitra Bukalapak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah menggalakkan pembayaran pajak daerah.

Untuk itu, dia menargetkan akan tahun depan pertumbuhan transaksi pembayaran pajak bisa tumbuh 3 kali lipat.

“Tahun depan, kami menargetkan pertumbuhan transaksi hingga 3x lipat dari tahun ini," kata dia.

3 dari 3 halaman

Real Time

Tata cara pembayaran PBB dan e-samsat di Bukalapak berfokus pada proses pembayaran yang real time, aman dan mudah diakses. Apalagi di masa pandemi pengguna tetap bisa menunaikan kewajibannya membayar PBB tanpa harus keluar rumah atau kontak dekat dengan orang lain.

"Selain komitmen kami pada penciptaan kesetaraan akses teknologi, tentu hal ini ditujukan untuk mendukung optimalisasi pelayanan publik dari pemerintah yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan pendapatan negara,” sambungnya.