Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 8 perusahaan berencana untuk melakukan pencatatan perdana saham (Initial Public Offering/IPO) hingga akhir 2020.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna mengatakan, kedelapan perusahaan tersebut bergerak di 4 sektor berbeda. Sebanyak 3 perusahaan di antaranya datang dari sektor properti dan real estate and building construction.
Baca Juga
"Lalu 3 perusahaan dari sektor trade, services and investment, 1 perusahaan dari sektor miscellaneous industry, dan 1 perusahaan dari sektor agriculture," jelas dia, seperti dikutip Kamis (1/10/2020).
Advertisement
Daftar calon emiten tersebut bertambah dari catatan sebelumnya yang sebanyak 4 perusahaan. Adapun keempat perusahaan tersebut bergerak pada 3 sektor yang berbeda.
Di mana sebanyak 2 perusahaan di antaranya berasal dari sektor properti, real estate and building construction. Sementara 1 perusahaan lain datang dari sektor trade, services and investment, serta 1 perusahaan dari sektor aneka industri.
Lebih lanjut, Nyoman menyebutkan, hingga 30 September 2020, juga masih terdapat 8 emiten yang akan menerbitkan 10 emisi obligasi/sukuk dalam pipeline.
"Total target emisi sebesar Rp 10,95 triliun," terangnya.Terkait target pencatatan saham maupun penerbitan efek lainnya, ia menyampaikan, BEI tidak melakukan pembagian kategorisasi berdasarkan ukuran perusahaan atau dimana papan pencatatannya.
"BEI terbuka dan siap mendukung percepatan pertumbuhan perusahaan dengan berbagai ukuran, jenis dan sektor perusahaan," ujar Nyoman.
Â
Tonton Video Ini
Wabah virus corona COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, namun berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini berdampak bagi bursa saham dan nilai tukar rupiah.
Pandemi Covid-19 Tak Surutkan Niat 6 Perusahaan untuk Melantai di BEI
Kasus positif Covid-19 di Indoensia yang terus mencatatkan rekor harian baru rupanya tak menyurutkan niat sejumlah perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di papan Bursa Efek Indonesia (BEI).Â
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, masih ada 6 perusahaan yang berencana menggelar aksi penjualan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada sisa 2020. Jumlah tersebut naik dari pekan lalu, dimana hanya ada 4 calon emiten baru dalam pipeline BEI.
"Masih terdapat 6 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna dalam pesan tertulis, Selasa (22/9/2020).
Nyoman menyampaikan, keenam perusahaan tersebut bergerak pada 4 sektor yang berbeda. Sebanyak 2 perusahaan di antaranya berasal dari sektor property, real estate and building construction.
Sementara 1 perusahaan lain datang dari sektor trade, services and investment. Lalu 1 perusahaan bergerak pada sektor miscellaneous industry, dan 1 perusahaan lainnya dari sektor agriculture.
Selain itu, ia menambahkan, terdapat 5 penerbit yang akan menerbitkan 7 emisi obligasi/sukuk yang berada dalam pipeline Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) di BEI. Sebagai catatan, 1 perusahaan dapat menerbitkan lebih dari 1 emisi EBUS.
Lebih lanjut, Nyoman menyatakan optimisme BEI bahwa pelaku bisnis masih memiliki minat dan harapan besar untuk tumbuh bersama Pasar Modal Indonesia.
"Sehingga ke depan masih akan banyak pelaku bisnis yang akan memanfaatkan Pasar Modal Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dengan melakukan pencatatan saham maupun penerbitan efek lainnya," ujarnya.
Advertisement