Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Jawa Timur memiliki tiga program unggulan dalam rangka pengembangan dan perluasan ekonomi syariah.
Saat ini ada lebih dari enam ribu pondok pesantren. Tingginya Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut membuat pihaknya membuat program unggulan one pesantren, one product dalam rangka mendukung program pemerintah pusat yang ingin Indonesia menjadi wajah perekonomian syariah dunia.
Baca Juga
"Salah satu program unggulan Pemprov Jatim adalah one pesantren, one product," kata Khofifah dalam Opening Ceremony FESyar 2020: Mendorong Ekonomi Syariah Sebagai Salah Satu Pertumbuhan Baru Ekonomi Nasional, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Advertisement
Lewat program ini, Khofifah ingin dalam 5 tahun ke depan akan lahir 1 juta pengusaha dari kalangan santri. Untuk mewujudkannya, Pemprov Jawa Timur membuat program Santripreneur. Dalam program ini diharapkan akan mencetak seribu produk unggulan pesantren dalam waktu 5 tahun.
"Kami sudah punya training center untuk menyiapkan wirausaha-wirausaha dari kalangan santri," kata dia.
Program lainnya yakni sociopreneur. Dalam program ini, Pemprov akan fokus pada pemberdayaan alumni pesantren. Nantinya para alumni pondok pesantren ini akan disinergikan dengan masyarakat. Caranya melalui inovasi sosial berbasis digital teknologi yang menggunakan inovasi secara masif.
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jawa Timur Sumbang Aset Perbankan Syariah Sebesar Rp 39,32 Triliun
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah di regional Jawa Timur menunjukkan perbaikan signifikan. Terlihat dari pertumbuhan nilai aset perbankan syariah yang pada kuartal kedua tahun ini tercatat Rp 39,32 triliun.
"Untuk wilayah Jawa Timur, nilai aset perbankan syariah pada triwulan kedua tahun 2020 mencapai Rp 39,32 triliun atau setara 5,46 persen dari total aset perbankan," kata Khofifah dalam Opening Ceremony FESyar 2020: Mendorong Ekonomi Syariah Sebagai Salah Satu Pertumbuhan Baru Ekonomi Nasional, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Indonesia Dinilai Butuh Waktu 6 Bulan Pulihkan Ekonomi Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga mengalami peningkatan. Pada triwulan kedua DPK yang berhasil dikumpulkan yakni Rp 30,58 triliun atau setara 5,05 persen dari total DPK perbankan.
Begitu juga dengan pembiayaan syariah yang disalurkan di Jawa Timur sebesar Rp 39,32 triliun. Setara dengan 6,43 persen dari total pembiayaan yang diberikan perbankan.
"Pembiayaan yang disalurkan Rp 35,58 triliun atau 6,34 persen dari total pembiayaan perbankan," kata Khofifah melaporkan.
Politikus PKB ini mengatakan penyelenggaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang tiap tahun diselenggarakan Bank Indonesia menjadi momen penting dan berpengaruh pada perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur. Meski kali ini dilakukan secara virtual, Khofifah meyakini program ini akan tetap memberikan dampak bagi geliat perekonomian syariah baik di daerah maupun secara nasional.
"Walau secara virtual, ini tetap menjadi bagian yang merupakan momentum geliat perekonomian syariah di daerah maupun di pusat," kata dia mengakhiri.
Advertisement