Sukses

Simak, 10 Profesi yang Masih Dicari Selama Pandemi Covid-19

Beberapa perusahaan memprioritaskan kepada karyawan yang kehilangan pekerjaan untuk menduduki posisi kosong.

Liputan6.com, Jakarta Di masa pandemi Covid-19 ini ternyata masih ada beberapa perusahaan yang mencari karyawan. Namun, memang tidak semua bagian yang dicari. Ada profesi tertentu yang masih dibutuhkan. 

Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim, menjelaskan masih ada 10 jenis profesi yang masih dicari di berbagai perusahaan. Setidaknya 10 jenis profesi ini masih dibutuhkan selama enam bulan ke depan.

"Dari data yang kami miliki, 10 jenis pekerjaan yang masih aktif melakukan perekrutan itu kami dapatkan dari perusahaan yang mengatakan bahwa mereka 6 bulan masih akan merekrut karyawan," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (6/10/2020).

Kesepuluh jenis profesi yang ditawarkan masih cukup umum. Seperti misalnya sales atau customer service. Profesi itu masih memiliki presentase paling tinggi, yakni mencapai sekitar 27 persen. Kemudian diikuti admin dan user yang juga hampir sekitar 27 persen.

Kemudian profesilain yang dibutuhkan lainnya adalah akunting, engineering, IT, marketing, manufacturing, manajemen, transportasi dan logistik, dan banking finance. "Masih ada perusahaan mencari dan peluang itu masih ada," kata dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Prioritas

Adapun dari hasil survei kepada perusahaan yang membutuhkan 10 posisi kerja tersebut, mereka memprioritaskan kepada karyawan kehilangan pekerjaan mencapai 32 persen. Dengan faktor pertimbangannya adalah mereka mengalami kehilangan pekerjaan dengan harapan bisa bergabung lebih cepat.

"Sedangkan 56 persen tidak mempengaruhi keputusan mereka. Mereka fokus sesuai dengan kriteria yang dicari oleh perusahaan," kata dia.

Di sisi lain, Jobstreet juga mencatat masih terdapat lima industri yang melakukan prekrutan karyawan selama masa pandemi Covid-19. Dari lima industri tersebut rata-rata adalah industri yang membutuhkan manpower besar.

"Manufacturing atau produksi ini memang penyerapan tenaga kerjanya cukup besar dari data kami perusahaan di industri tersebut memasang sekitar 5.200 lebih lowongan pekerjaan di ikuti oleh general trading atau grosir kemudian perbankan ritel diikuti oleh komputer atau information teknologi," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com