Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (8/10/2020), rupiah dibuka di angka 14.699 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.710 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.719 per dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.697 per dolar AS hingga 14.729 per dolar AS. jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,15 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.750 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.784 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi menguat usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut soal stimulus dalam cuitannya di media sosial.
"Sentimen positif kembali ke pasar keuangan sejak siang kemarin, karena meskipun Trump menunda negosiasi paket stimulus tapi Trump membuka perilisan stimulus parsial yang menyasar pekerja, industri penerbangan, dan lain-lain," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (8/10/2020).
Ariston menuturkan sentimen positif tersebut mendorong pelemahan dolar AS namun pasar tetap mewaspadai dinamika seputar stimulus itu.
Menurutnya, apabila stimulus parsial yang diungkapkan Trump kembali terhambat, dolar AS akan menguat kembali.
"Dari dalam negeri sendiri, pasar mungkin mewaspadai gejolak reaksi terhadap UU Cipta Kerja," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah masih berpotensi menguat di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.800 per dolar AS.
Pada Rabu (7/10) lalu rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.710 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.735 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penutupan Perdagangan Kemarin
Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 25 point di level 14.710 dari penutupan sebelumnya di level 14.735 walaupun dalam perdagangan pagi sempat melemah 20 pont.
Sementara itu, IHSG di awal perdagangan sempat melemah namun dalam penutupannya di tutup menguat 0,1 persen ke level 5.004,33. Nilai transaksi mencapai Rp 16,83 triliun. Net sell diseluruh pasar mencapai Rp 2,03 triliun.
Sejumlah faktor mempengaruhi pergerakan rupiah dan IHSG pada perdagangan hari ini. Faktor-faktor tersebut baik berasal dari eksternal maupun internal.
Dari eksternal, Presiden Donald Trump menolak proposal stimulus Ketua DPR AS Pelosi senilai USD 2,4 triliun, menginstruksikan perwakilannya untuk menghentikan pembicaraan sampai setelah pemilihan. Trump menuduh Pelosi 'tidak bernegosiasi dengan itikad baik' dan mengatakan proposal stimulusnya 'sama sekali tidak terkait dengan Covid-19'.
"Langkah tersebut memberikan pukulan terhadap harapan stimulus lebih lanjut, yang menurut ketua Federal Reserve Jerome Powell diperlukan untuk memastikan pemulihan yang kuat," kata Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/10/2020).
Trump sendiri baru saja kembali bekerja pada hari Senin setelah tiga malam di rumah sakit menyusul pengakuannya yang luar biasa minggu lalu bahwa ia telah tertular virus corona.
Para profesional medis mengatakan keluarnya Trump lebih awal dari rumah sakit membuat orang lain berisiko terinfeksi, dan penyebarannya di antara staf paling seniornya mengubah opini publik yang menentangnya.
Sementara dari sisi internal, pada Selasa kemarin pasar sempat bergolak akibat penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja oleh mahasiswa dan Serikat buruh, bahkan banyak Investor asing yang menyayangkan kalau DPR mengesahkan RUU tersebut.
Ketakutan Investor asing akan berdampak terhadap rusaknya lingkungan. Namun Pemerintah dan DPR bangga memiliki UU Omnibus Low yang sudah berbulan-bulan di godok di DPR dan isinya sudah bisa merangkul semuanya.
"Kemudian hari ini pasar kembali bersahabat setelah mengetahui isi dari UU tersebut sehingga pro dan kontra tentang UU Omnibus Low semakin menipis alhasil pasar kembali oftimis, wajar kalau modal asing kembali parkir di pasar dalam negeri," jelas Ibrahim.
Sebelumnya Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat membahas bersama Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja di tengah gelombang protes. Rapat paripurna DPR menyepakatinya menjadi undang-undang pada Senin (5/10/2020).
Pemerintah berulang kali berusaha meyakinkan omnibus law ini sebagai langkah mendatangkan investasi. Langkah ini dilakukan karena lesunya ekonomi akibat pandemi covid-19 dan ini bisa membantu Investor asing kembali berinvestasi di Indonesia dan Omnibus Law memberikan kemudahan berinvestasi salah satunya di kawasan ekonomi khusus.
Selain itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Dalam Perpres yang diteken Jokowi pada 5 Oktober lalu itu, pemerintah mengatur soal pengadaan hingga distribusi vaksin covid-19.
Proses pengadaan vaksin dilakukan oleh BUMN PT Bio Farma (Persero). Sementara jenis dan jumlah pengadaan vaksin covid-19 ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan.
Dalam perdagangan besok pagi mata uang rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif namun kemungkinan ditutup menguat terbatas sebesar 10-50 point di level 14.680-14.720.
Advertisement