Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Utama Kementerian PPN / Bappenas Himawan Hariyoga Djojokusumo, menekankan pentingnya pengelolaan pengetahuan manajemen dari produk-produk yang dihasilkan oleh program MAMPU untuk memastikan keberlanjutannya.
“Saya melihat bahwa data dan informasi yang demikian kaya pendekatan-pendekatan yang inovatif praktik-praktik baik dan pembelajaran dari pelaksanaan program yang sudah dihasilkan tentunya dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi kita semua,” kata Himawan dalam konferensi Pengakhiran Program MAMPU, Kamis (8/10/2020).
Baca Juga
Menurutnya, hasil-hasil dari program MAMPU perlu dikelola secara terstruktur dan sistematis agar tercapai dengan baik, sehingga mudah untuk proses evaluasi nya atau untuk disebarluaskan dan menjadi dasar bagi implementasi ke depan.
Advertisement
“Hal penting lain yang juga perlu menjadi perhatian adalah kesinambungan dari berbagai praktik baik maupun inovasi yang sudah dilakukan sehingga tidak terhenti walaupun program akan berakhir,” ujarnya
Melalui pembelajaran terhadap hal-hal yang baik yang sudah dilakukan program MAMPU diharapkan dapat meningkatkan daya saing organisasi atau lembaga efektivitas dan efisiensi kerja, sehingga sasaran dan target kinerja pembangunan dapat tercapai dengan baik.
“Program mampu juga telah memberikan banyak pelajaran bagi kita semua, bahwa Sinergi dan kolaborasi multipihak menjadi keberhasilan pelaksanaan program di tengah pandemi covid-19 Saat ini, yang menghadirkan banyak keterbatasan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak,” imbuhnya.
Meski program mampu berakhir ke depan, ia berharap para Mitra MAMPU tetap dapat melanjutkan kerja pemberdayaan perempuan, meneruskan berbagai inovasi yang sudah dihasilkan dan memperluas cakupan kerjanya.
“Saya pun sangat berharap agar pemerintah Desa, pemerintah daerah, dan kementerian lembaga dapat terus mendukung upaya pemanfaatan dari berbagai pembelajaran dan praktik baik yang dihasilkan, yakni mensinergikan dengan kebijakan program yang sudah ada dan memperluas implementasinya ke berbagai daerah lainnya,” pungkasnya.
Adapun skala dan cakupan kegiatan yang luas dengan mitra Program MAMPU selama 8 tahun terakhir telah menghasilkan berbagai pengalaman, pendekatan, dan pencapaian pada ribuan komunitas perempuan di 27 provinsi.
Pencapaian ini termasuk membantu memberdayakan lebih dari 70.000 perempuan melalui keterlibatan mereka di lebih dari 3.500 kelompok lokal di 27 provinsi di Indonesia. Sebagai inisiatif bersama Pemerintah Australia (DFAT- Departemen Luar Negeri dan Perdagangan) dan Pemerintah Indonesia (BAPPENAS).
MAMPU mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan membangun kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan akses ke layanan dan program pemerintah yang penting. Secara total, MAMPU telah bekerja dengan 13 organisasi dan lebih dari 100 mitra lokal di lebih dari 1.000 desa di seluruh Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesetaraan Gender
Sekretaris Utama Kementerian PPN / Bappenas Himawan Hariyoga Djojokusumo, mengapresiasi program MAMPU yang dirancang selama 8 tahun, dan sejak tahun 2012 hingga 2020 yang mendukung pembangunan kesetaraan gender di Indonesia.
“Sebagaimana kita ketahui bersama di dalam RPJMN 2020-2024, pembangunan kesetaraan gender pemberdayaan dan perlindungan perempuan diarahkan untuk meningkatkan peran dan kualitas hidup perempuan melalui penguatan kebijakan dan regulasi percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender di pusat daerah dan desa melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender,” kata Himawan dalam konferensi Pengakhiran Program MAMPU, Kamis (8/10/2020).
Menurutnya, program mampu telah mengambil peran yang tidak sedikit untuk dapat menjalankan apa yang sudah menjadi arahan kebijakan dalam kebijakan Pemerintah tersebut. Selain itu secara spesifik program MAMPU juga ikut mendukung pencapaian target-target yang sudah tertuang dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.
Khususnya pada 4 tujuan terkait dengan mengakhiri kemiskinan, mengakhiri kelaparan, kesehatan dan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Ia menilai, beragam kegiatan di dalam program mampu selama tahun 2012 sampai dengan 2020 telah menghasilkan produk pengetahuan pembelajaran dan praktik baik yang membawa perubahan dan dampak positif di berbagai tingkatan.
“Mulai dari individu, masyarakat, Pemerintah desa dan pemerintah daerah perubahan-perubahan ini juga tentunya akan berkontribusi pada pencapaian target dan sasaran pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan tingkat nasional,” ujarnya.
Selain itu MAMPU juga telah membuka jalan bagi para perempuan untuk dapat mengakses berbagai program layanan sosial, Kesehatan, ekonomi, hukum dan juga mendapatkan perlindungan dari perlakuan perlakuan yang kurang menguntungkan.
Bagi pelaksana program mampu juga memperkuat kapasitas mereka di dalam melakukan advokasi ke pemerintah Desa, pemerintah daerah dan pendampingan ke masyarakat. Advokasi yang dilakukan telah berhasil mendorong kebijakan dan regulasi di tingkat Desa, kabupaten kota yang mendukung pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesetaraan gender.
Pendekatan-pendekatan kolaboratif yang dilakukan juga mendorong keterpaduan dan Sinergi multi pihak, sehingga manfaat dan dampak yang dihasilkan menjadi lebih optimal.
“Dari upaya kolaboratif tadi saya mencatat beberapa contoh praktik baik yang sudah dihasilkan, seperti sekolah perempuan Nusantara, pemberdayaan perempuan kepala keluarga, desa peduli buruh migran, Sistem Peradilan Pidana terpadu penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan,” ujarnya.
Demikian ia berharap mitra program MAMPU bisa terus melakukan koordinasi dan menjalin kemitraan yang semakin erat dengan pemerintah Desa, pemerintah daerah, serta pihak terkait lainnya
Advertisement