Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III memastikan operasional penyaluran energi BBM dan LPG ke masyarakat terpenuhi dan kondusif. Kepastian ini diberikan meskipun terjadi unjuk rasa penolakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Kerja di Jakarta dan sekitarnya.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Eko Kristiawan menjelaskan, wilayah MOR III melingkupi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat memiliki beberapa terminal BBM dan terminal LPG.
"Kami senantiasa berkoordinasi sehingga fasilitas distribusi Pertamina di wilayah Jawa bagian Barat dapat menopang kebutuhan masyarakat," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10/2020).
Advertisement
Untuk wilayah Jabodetabek, kebutuhan energi ini dipasok dari Integrated Terminal Jakarta Group. Namun demikian, apabila diperlukan Pertamina bisa melakukan alih suplai dari Fuel Terminal dan LPG Terminal lainnya seperti Tanjung Gerem dan Tanjung Sekong, Bandung Group dan Balongan, Jawa Barat.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Demo Anarkistis, Ini Deretan Fasilitas Umum di Jakarta yang Dirusak Massa Perusuh
Ada sejumlah fasilitas umum yang dirusak massa perusuh saat aksi demo penolakan pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Cipta Kerja) di Jakarta pada, Kamis (8/10/2020) berujung ricuh dan anarkistis.
Menurut catatan Liputan6.com, ada sejumlah titik di wilayah ibu kota yang tak luput dari amuk massa yang beringas. Tak hanya perusakan, aksi pembakaran pun terjadi di sejumlah titik.
ÂAksi demonstrasi tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang ricuh juga membuat sejumlah aparat terluka. Sementara dari demonstran, tak sedikit yang pingsan akibat terpapar tembakan gas air mata petugas.Â
"Ada beberapa fasilitas, termasuk korban polisi juga sudah enam yang korban luka. Kemudian juga ada beberapa fasilitas kepolisian seperti pos lantas dibakar, dirusak, ada juga halte bus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada awak media hari ini.
Berikut deretan fasilitas umum yang telah dirusak massa dalam demo anarkistis tolak RUU Cipta Kerja hari ini:Â
Advertisement
Halte Transjakarta Bundaran HI Dibakar
Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jakarta kembali ricuh. Setelah terjadi di Harmoni, kericuhan bergeser hingga ke Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Massa yang sudah kadung emosi, membakar sejumlah fasilitas umum. Tampak Halte Transjakarta Bundaran HI dan Sarinah dibakar massa.Â
Pantauan di lokasi, tidak terlihat petugas yang berusaha memadamkan api. Massa juga merusak sejumlah fasilitas umum, seperti rambu lalu lintas dan membakar satu unit ekskavator kecil yang diperuntukan proyek pembangunan MRT.
"Dibakar tadi sekitar 10 menitan yang lalu. Terus massa juga ngerusak fasilitas umum. Rambu dibakar, beko (ekskavator) kecil yang buat (proyek) MRT dibakar. Sepeda yang gratis itu lagi diparkir juga dibakar," ujar salah satu warga, Arie saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/10/2020).Â
"Sekarang di jalanan berserakan puing-puing yang dirusak massa. Lalu lintas lumpuh total. Belum keliatan petugas yang padamin api," sambungnya.Â
Kendaraan Operasional di Balai Kota Rusak
Tiga kendaraan di Balai Kota DKI Jakarta juga dilaporkan rusak akibat dilempari berbagai benda termasuk batu oleh massa pengunjuk rasa penolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Dari pantauan di lokasi, sekitar pukul 16.30 WIB, Kamis (8/10/2020), usai massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar dipukul mundur oleh polisi ke arah Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, dan berhasil bertahan di Istana Wapres, massa mulai maju lagi ke arah Bundaran Patung Arjuna Widjaja.
Saat gerakan maju itulah massa yang berada di depan Balai Kota mulai melemparkan benda keras seperti batu dan botol ke dalam halaman Balai Kota.
Akibatnya, dua unit mobil operasional dan satu unit bus layanan kesehatan pegawai rusak. Kaca terlihat pecah dan pecahannya berserakan di tanah.
Namun, tak ada korban jiwa akibat pelemparan batu ini. Pihak petugas pengamanan Balai Kota akhirnya bisa menenangkan massa untuk menghentikan pelemparan dibantu oleh beberapa mahasiswa yang menaiki pagar untuk menenangkan kawan-kawannya agar tidak melakukan pelemparan.
"Sudah, jangan dilempar batu, stop, ini kantor Gubernur. Fokus kita ke depan, ayo ke depan," ujar salah seorang mahasiswa di lokasi.Â
Advertisement
Halte Transjakarta Sarinah Terbakar
Halte Transjakarta Sarinah, Jakarta Pusat, terbakar saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Diduga, demonstrasi yang berujung ricuh membawa massa turut melakukan pembakaran fasilitas transportasi umum tersebut.
Berdasarkan rekaman video dan tangkapan gambar di lokasi, kondisi Halte Transjakarta Sarinah hangus terbakar. Asap hitam membumbung tinggi hasil rambatan api yang membesar.
Massa di sekitar lokasi kebakaran hanya mengabadikan lewat ponsel dan fokus berjalan menuju kawasan Patung Kuda.Â
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan, Transjakarta telah menghentikan sementara seluruh operasional koridor, non koridor, layanan petugas kesehatan, layanan khusus bantuan sosial bagi warga, dan Mikrotrans.
"Sehubungan dengan semakin memanasnya situasi demonstrasi hari ini, Transjakarta memberhentikan seluruh layananya mulai pukul 16.30 WIB sore ini," tutur Nadia dalam keterangannya, Kamis (8/10/2020).Â
Kementerian ESDM Jadi Sasaran Amuk Massa
Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, menjadi sasaran amuk massa demo brutal tolak Omnibus Law.
Massa melempari gedung tersebut dengan batu hingga kaca di kantor itu pecah berkeping-keping. Beberapa fasilitas pun dirusak.
Tak hanya itu, massa demo brutal itu membakar salah satu bagian bangunan.
Awalnya, massa yang demo tolak Omnibus Law masuk Gedung ESDM melompat pagar. Mereka lalu merusak sejumlah fasilitas.
Ada juga mobil di kawasan kantor kementerian tersebut yang dirusak. Namun, tidak diketahui massa demo brutal di Gedung ESDM ini berasal dari elemen mana.
Kepala Biro Humas Kementerian ESDM, Agung membenarkan foto tersebut merupakan salah satu bagian dari kompleks Kementerian ESDM.
"Benar (foto) itu (di) ESDM," kata Agung saya dikonfirmasi Merdeka, Jakarta, Kamis (8/10).
Agung hanya mengatakan ada beberapa pendemo yang masuk ke area kompleks Kementerian ESDM dan merusak gedung. Tak hanya itu, masa aksi juga merusak beberapa mobil yang terparkir di depan gedung.Â
Advertisement
1 Mobil Polisi
Akibat kericuhan antara ribuan buruh dengan kepolisian itu, satu mobil dinas polisi dirusak pendemo di Jalan Daan Mogot, Batu Ceper, Kota Tangerang, Kamis (8/10/2020).
Satu mobil polisi yang sering digunakan untuk patroli, dirusak massa. Kaca mobil pecah, body mobil pun penyok lantaran ditendang-tendang oleh massa gabungan buruh dan mahasiswa.
"Iya, ada yang dirusak," ungkap Kabag Ops Polres Metro Tangerang, AKBP Ruslan.
Namun, Kabag Ops belum bisa memastikan pastinya jumlah kendaraan yang dirusak dalam demo tersebut.
Satu unit mobil yang dirusak tersebut, langsung ditarik diamankan ke Mako Polres Metro Tangerang.
"Kita belum infentarisir lagi, sekarang saya masih di lapangan," kata Ruslan soal demo ricuh itu.Â
Pos Polisi Patung Kuda Dibakar
Polisi dan demonstrak tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terlibat bentrok di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).
Massa yang mengamuk lalu membakar pos polisi yang ada di perempatan Patung Kuda tersebut.
Polisi menembakkan gas air mata kepada para pendemo yang berhamburan menuju Balai Kota DKI Jakarta. Polisi membuat barikade di depan Kementerian Pariwisata.
Demonstran Omnibus Law masih terus melempar polisi dengan batu dan kayu.
Sementara dari berbagai arah, massa terus berdatangan bergabung untuk merangsek menuju Istana Negara.
Pantauan Merdeka, jarak antara polisi dan massa sekitar 50 meter. Keduanya saling balas antara lemparan batu dari demonstran dan tembakan gas air mata dari polisi.8 dari 8 halaman Â
Advertisement