Sukses

Arwin Rasyid Harus Berjuang Hampir Sebulan untuk Pulih dari Covid-19

Bankir dan pengusaha Arwin Rasyid mengkonfirmasi bahwa dirinya sempat terinfeksi positif Covid-19 beberapa waktu lalu

Liputan6.com, Jakarta - Bankir dan pengusaha Arwin Rasyid mengkonfirmasi bahwa dirinya sempat terinfeksi positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Pasca menjalani proses perawatan, mantan Direktur Utama (Dirut) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Bank CIMB Niaga tersebut kini telah pulih sepenuhnya.

Arwin mengatakan, dirinya harus berjuang melawan virus corona kurang lebih hampir 1 bulan sejak awal September 2020. Dia baru bisa sembuh total di penghujung bulan tersebut.

"Saya merasa dapatnya awal September sekitar tanggal 4-7. Pemulihan negatif baru September," terang Arwin kepada Liputan6.com, Sabtu (10/10/2020).

Dalam sebuah informasi yang dituliskan beberapa waktu lalu, Arwin bercerita, dirinya terinspeksi virus corona setelah pergi ke Bali. Gejala pertama dirasakannya setelah ia merasa demam pasca bermain golf di Bedugul.

Arwin segera mengatasinya dengan meminum obat herbal China, panadol dan Zibramax 500. Dia juga coba menjalani rapid test sehari setelahnya dan dinyatakan negatif.

Selang 3 hari, dirinya kembali merasa demam dan memutuskan untuk terbang pulang. Arwin juga berhasil melewati pengecekan suhu tubuh di bandara sebab ia telah meminum panadol untuk menurunkannya.

Setibanya di Jakarta, istri Arwin segera mengajaknya untuk melakukan swab test segera pada malam itu. Hasilnya, ia terkonfirmasi positif Covid-19 dengan Ct level 22 sehari setelahnya, dan bertolak ke Rumah Sakit Medistra Gatot Subroto pada malam itu juga.

"Saya dirawat selama 2 pekan. Hari-hari kelam saya adalah di pekan pertama, saya demam dan yang mengkhawatirkannya ketika saya bernafas saya mulai batuk, kadar oksigen (dalam darah) 92-95 (persen), kadang 89 (persen). Jadi saya harus bernafas dengan alat bantuan oksigen," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Titik Balik

Titik balik mulai dirasakannya pada 24 September, ketika Arwin mulai memiliki nafsu makan dan merasa tubuhnya melawan balik virus tersebut. Arwin mulai dinyatakan pulih setelah kembali menjalani swab test selama dua kali pada 30 September dan 1 Oktober, dimana hasil keduanya negatif Covid-19.

"Kemudian pada 24 September dan seterusnya saya tidak lagi merasakan demam. Kadar oksigen 94-96 (persen) dan terus konsumsi makanan sehat. Lalu hasil swab rest pada 30 September secara mengejutkan negatif (Covid-19) dan kembali negatif pada 1 Oktober. Untuk itu saya diperbolehkan istirahat di rumah," paparnya.

"Obat antivirus yang mereka berikan kepada saya seperti Lopivia, Hydroxychloroquine and Zinc, juga antibiotik dan infus Vitamin C," dia menambahkan.

Dia pun menuturkan, tantangan terberatnya selama 2 pekan di rumah sakit adalah ketika tak ada satu orang pun yang boleh menjenguknya. Dirinya pun merasa tak tahu apakah kondisinya bakal membaik atau justru bertambah buruk.

"Pelajaran yang saya dapat, saya kurang mempersiapkan pencegahan selama di Bali, seperti ketika saya dan teman-teman melakukan makan malam serta pesta tanpa menggunakan masker. Diharapkan cerita saya ini dapat menjadi referensi untuk Anda," imbuh Arwin.