Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Hendy Jatnika menyatakan rencananya terdapat 11 kontainer kopi dengan jumlah 110 ton yang hendak dikirim (ekspor) ke luar negeri hingga Oktober 2020.
Menurut Hendy, hal ini menjadi pemicu dan pemacu bagi para pengusaha perkebunan di Jawa Barat untuk mengukuhkan kopi Jawa Barat bisa mendunia.
"Perekonomian berbasis pertanian yang berbasis pertanian di pedesaan ini masih bergerak terus,” jelas Hendy dalam keterangan resminya, Minggu (11/10/2020).
Advertisement
Sedangkan Direktur CV Frinsa Agrolestari Wildan Mustofa mengatakan, produsen kopi yang akan diekspor menyebutkan mayoritas kopibyang ditanam di beberapa lahan milik Perhutani sebagai bagian dari konservasi alam.
Terdapat dua produk kopi yang diekspor CV Frinsa Agrolestari jelas Wildan, yaitu kopi jenis specialty coffee yang dihasikan para petani milenial dan kopi puntang dengan high commercial dari para petani senior.
"Akan mengekspor 11 kontainer, yakni lima kontainer ke Amerika Serikat, dua kontainer ke Belgia, satu kontainer ke Australia, satu kontainer ke Rusia, dan dua kontainer ke China," ujar Wildan.
Kopi Java Preanger sendiri ungkap Wildan, merupakan gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang ditanam di atas ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Jabar, antara lain Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang, dan Garut.
Jenis kopi ini lanjut Wildan, dipasarkan dengan nama kopi arabika Java Preanger sesuai dengan indikasi geografis yang diperoleh pada 2013.
"Jeni kopi ini sangat disukai khususnya oleh pasar Eropa dan Amerika Serikat karena memiliki aroma khas dan cita rasa yang unik dan mampu memanjakan penikmat kopi dengan kesan mild-nya," tutur Wildan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kopi Arabika Java Preanger
Sebelumnya, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) mengekspor kopi arabika Java Preanger yang dipasarkan dengan nama Jabarano ke Australia.
Sebanyak 16.650 kilogram atau kurang lebih 16 ton kopi arabika Java Preanger Jabarano ke Sydney, Australia itu, mampu mengantarkan Indonesia sebagai salah satu pemasok biji kopi terbaik yang diminati di Asia, Eropa, hingga Amerika
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil Kopi arabika Java Preanger yang digadang - gadang menjadi Specialty Coffee asal Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan pesanan dari satu perusahaan. Semantara ratusan ton lainnya dari perusahaan yang berbeda namun bekerja sama dengan koperasi petani kopi.
“Mudah-mudahan kebutuhan kopi dunia ini makin tercitrakan datang dari Jawa Barat dan kalau Australia bisa membeli kopi kita (Jabar). Artinya negara-negara lain juga bisa melakukan hal yang sama,” ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan total nilai 16 ton kopi itu yaitu Rp1,3 miliar itu, berasal dari kelompok tani binaan di Kabupaten Bandung CV Frinsa Agrolestari. Ridwan Kamil menyebutkan meski soal kualitas biji kopi tidak diragukan lagi, otoritasnya berkomitmen untuk terus memperkuat kualitas pemasaran produk kopi asal Jabar ke mancanegara bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI).
Advertisement