Sukses

KKP Tanam 82.500 Bibit Mangrove Rehabilitasi Ekosistem Pesisir Aceh

Ekosistem mangrove memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat pesisir sehingga perlu mendapat perhatian lebih

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolan Ruang Laut (Ditjen PRL) melakukan penanaman 82.500 bibit mangrove di pesisir Desa Gampong Baru, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya untuk mengembalikan luasan ekosistem mangrove yang hilang dan merehabilitasi ekosistem pesisir yang rusak.

Plt. Dirjen PRL, Tb Haeru Rahayu mengungkapkan, selain untuk pemulihan ekosistem pesisir, kegiatan penanaman bibit mangrove yang dilakukan secara padat karya ini merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan, KKP diminta memberikan stimulus ekonomi untuk sektor kelautan dan perikanan yang terdampak pandemi melalui program PEN dalam bentuk padat karya," ujar Tebe dalam keterangannya, Senin (12/10/2020).

Tebe melanjutkan, ekosistem mangrove memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat pesisir sehingga perlu mendapat perhatian lebih agar keberadaannya tetap dipertahankan dan terhindar dari kerusakan.

Diketahui, luas mangrove nasional pada tahun 2019 adalah sebesar 3,311 juta ha, yang mana terluas di dunia. Namun demikian jika dilihat dari data historis luasan mangrove nasional sejak tahun 1980 sampai tahun 2019 diketahui bahwa luas ekosistem mangrove nasional telah berkurang sangat besar hingga mencapai 54 persen

"Pada tahun 2020, KKP memiliki target untuk melakukan perbaikan kondisi ekosistem mangrove dengan penanaman mangrove seluas 200 ha di 12 lokasi, salah satunya di Kabupaten Aceh Jaya," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Padat Karya

Menambahkan, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) Muhammad Yusuf menyatakan, kegiatan penanaman mangrove yang dilaksanakan mulai dari tanggal 1 hingga 7 Oktober 2020 dilakukan secara padat karya oleh Kelompok Ekowisata Gampong Baro dan masyarakat sekitar pada area seluas 25 ha.

"Bibit mangrove yang ditanam sebanyak 82.500 batang bibit dari jenis Rhizopora sp. Bibit ini adalah hasil penyemaian yang dilakukan oleh penggiat konservasi mangrove," ungkap Yusuf.

Diharapkan, lokasi penanaman bibit mangrove ini dapat dikembangkan sebagai lokasi ekowisata dan destinasi wisata bahari di Aceh sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat pesisir ke depannya.

"Harapannya masyarakat dapat menjaga dan merawat bibit mangrove yang telah ditanam," tandasnya.