Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 dari China akan masuk ke Indonesia pada bulan depan. Setelah vaksin tersebut tiba, para garda terdepan penanganan penyebaran virus Covid019 akan mendapat prioritas suntikan
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, biaya vaksinasi para garda terdepan dalam penanganan penyebaran virus corona akan ditanggung oleh pemerintah. Begitu juga dengan masyarakat yang menjadi peserta Penerima bantuan Iuran (PBI) dalam BPJS Kesehatan. Vaksinasinya juga akan ditanggung pemerintah.
Baca Juga
"Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh pemerintah," Terawan dalam siaran pers, Jakarta, Senin (12/10/2020).
Advertisement
Selain itu, demi menjaga akuntabilitas pengadaan vaksin Covid-19, maka vaksin yang dibayarkan pemerintah maupun yang mandiri tetap harus melalui Bio Farma. Sebab, Bio Farma merupakan BUMN yang ditunjuk untuk pengadaan vaksin.
Terawan meminta dalam waktu dekat Bio Farma harus memaparkan biaya pembelian vaksin dari semua mitra kerjasama kepada publik.
Sebagai informasi, Indonesia akan mengimpor vaksin Covid-19 dari tiga pabrik di China yaitu, Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac. Tahun ini Cansino menyanggupi 100 ribu vaksin untuk single dose (satu kali vaksinasi per orang) di bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin untuk dual dose (dua kali vaksinasi per orang) tahun ini, lalu 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020. Sementara itu Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin untuk single dose vials pada minggu pertama November.
Lalu 1,5 juta dosis vaksin covid-19 untuk single dose vials selanjutnya pada minggu pertama Desember 2020 dan ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk. Kemudian tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose).
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Vaksin Covid-19 dari China Tersedia di Indonesia Mulai November 2020
Rombongan Pemerintah Indonesia bertolak ke China Sabtu lalu untuk memastikan ketersediaan vaksin yang akan diimpor langsung ke Indonesia bulan depan. Ada tiga produsen yang didatangi Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Biofarma yaitu Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac.
Ketiga perusahaan tersebut sudah masuk tahap akhir dalam uji klinis. Pada tahap ketiga ini tengah dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara. Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan.
Perusahaan G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko dan Argentina. Sedangkan Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile.
Ketiga perusahaan ini pun telah mendapatkan Emergency Use Authorization dari Pemerintah Tiongkok pada Juli 2020 lalu. Meski begitu, masing-masing perusahaan pun memiliki kapasitas produksi yang berbeda.
Tahun ini Cansino menyanggupi 100 ribu vaksin untuk single dose (satu kali vaksinasi per orang) di bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin untuk dual dose (dua kali vaksinansi per orang) tahun ini. Lalu 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020.
Sementara itu Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin untuk single dose vials pada minggu pertama November.
Lalu 1,5 juta dosis vaksin untuk single dose vials selanjutnya pada minggu pertama Desember 2020 dan ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk. Kemudian tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose).
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan vaksinansi di Indonesia nantinya dilakukan secara bertahap. Vaksinasi tahap awal ini akan diberikan kepada tenaga medis dan para medik.
Lalu Pelayanan publik, TNI/Polri dan tenaga pendidik.
"Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedic, pelayanan public, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik," kata Terawan dalam siaran persnya, Jakarta, Senin (12/10).
Sejak akhir September 2020, Kementerian Kesehatan telah melaksanakan pelatihan vaksinansi kepada tenaga kesehatan tentang tata cara vaksinasi Covid-19. Selain itu, pihaknya sudah memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia.
Sehingga jika vaksin tersebut sudah tiba di Indonesia akan segera dilakukan simulasi di beberapa puskesmas.
Advertisement