Sukses

Pelabuhan Patimban Siap Beroperasi Desember 2020

Pembangunan Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)

Liputan6.com, Jakarta - Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat mulai beroperasi pada Desember 2020 mendatang.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur danTransportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ayodhia GL. Kalake mengatakan pelabuhan ini akan menghubungkan Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes dan sekitarnya.

"Pelabuhan (Patimban) terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok ini siap menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya," kata Ayodhia dalamn siaran persnya, Jakarta, Senin (12/10/2020).

Pembangunan Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Saat ini pemerintah pusat masih melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga untuk finalisasi pembangunannya. Diharapkan proyek ini bisa rampung dalam waktu 2 bulan.

Sementara itu, terkait pemberdayaan nelayan yang terdampak proyek ini akan diurus oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Perwakilan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Gunaryo menjelaskan pihaknya telah berdiskusi dengan 100 nelayan terdampak.

Setidaknya ada 100 nelayan dari dua tempat pendaratan ikan yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Genteng dan Terungtum. KKP akan memberikan bantuan berupa pengadaan kapal, alat tangkap dan permodalan.

"Kami pun siap membantu nelayan, baik berupa pengadaan kapal dan alat tangkapnya maupun permodalannya. Para nelayan juga sangat tertarik dengan skema bantuan (permodalan) yang kami tawarkan ," kata dia.

Gunaryo menyebut sebelum ada pembangunan Pelabuhan, nelayan dengan kapal di bawah 2 GT bisa menangkap ikan di perairan sekitarnya. Para nelayan bisa membawa uang Rp 1,5 juta - Rp 2 juta tiap hari berlayar.

Namun sejak ada proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, penghasilan nelayan menurun drastis. Dalam sehari penghasilan nelayan hanya sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 500. Kini para nelayan harus berlayar lebih jauh lagi sehingga membutuhkan kapal yang lebih besar lagi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

1.530 Nelayan Terdampak

Kepala KSOP Patimban, Anwar mengatakan ada 1.530 nelayan yang terdampak oleh pembangunan proyek Pelabuhan Patimban. Mereka berasal dari di 4 TPI yaitu (erungtum, Genteng, Laian, dan Ujunggebang. Para nelayan tersebut membutuhkan kapal ikan dengan kapasitas 8GT sampai 10 GT.

“Mereka butuh bantuan sekitar 648 kapal penangkap ikan berkapasitas 8 - 10 GT," kata dia.

KSOP Patimban bekerjasama dengan JICA sudah melakukan sejumlah pelatihan bagi masyarakat sekitar lokasi proyek. Semisal pelatihan bongkar muat, kuliner, pengoperasian kapal nelayan 10 GT, security, cleaning service, dan lainnya.

Terkait rencana pengoperasian Pelabuhan Patimban, perwakilan Himpunan Kawasan Industri (HKI) sangat mengapresiasi hal tersebut. Beberapa hal yang menjadi harapan HKI diantaranya konektivitas dan akses jalan harus berstandar internasional, serta tersedianya hardware dan software yang memadai di pelabuhan.

Merdeka.com