Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk telah menyelesaikan pembangunan proyek Dermaga IV Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni. Proyek pembangunan dermaga tersebut diresmikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.
Proyek pembangunan Dermaga IV Pelabuhan Penyebrangan Merak-Bakauheni dimiliki oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan masa pelaksanaan proyek selama 365 hari.
Baca Juga
Dermaga IV Merak memiliki kapasitas 6.000-10.000 GRT dengan tipe dermaga Breasting Dolphin dan Panjang dermaga 120 meter. Sedangkan, Demaga IV Bakauheni memiliki kapasitas 6.000-10.000 GRT dengan tipe dermaga Quay Wall dan Panjang dermaga 150 meter.
Advertisement
Adapun ruang lingkup pekerjaan Dermaga IV Merak, antara lain Pengerjaan Struktur Darat (preboring, pemancangan, inner boring, struktur beton, movable bridge dan hidropolik, perbaikan dermaga eksisting, rumah control), Pengerjaan Struktur laut (preboring, pemancangan, inner boring, struktur beton, fender dan bollard), dan Pembongkaran Dermaga Eksisting.
Sedangkan untuk lingkup pekerjaan Dermaga IV Bakauheni, antara lain Pembongkaran Dermaga Eksisting, Pengerjaan Struktur Dermaga (pemancangan SPP & SPSP, tie wire, struktur beton dermaga, fender & bollard, rumah control, mekanikal & elektrikal), Pengerjaan Struktur Movable Bridge dan Sideramp, Pekerjaan Timbunan dan Rigid Pavement, serta Pengerukan Area Kolam Dermaga.
“Perseroan sangat bangga dipercaya oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk membangun kembali Dermaga IV Pelabuhan Penyebrangan Merak dan Bakauheni. Pelaksanaan pembangunan dermaga tersebut dapat diselesaikan tepat waktu oleh Perseroan sesuai dengan yang ditargetkan. Dengan beroperasinya pelabuhan dermaga IV Merak-Bakauheni diharapkan dapat mengakomodir arus Natal dan Tahun Baru,” ujar Direktur Operasi 2 PTPP M. Toha Fauzi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (12/10/2020).
Sementara itu, Budi Setiyadi selaku Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan berharap dengan pengoperasian dermaga tersebut dapat membantu tugasnya untuk menata penyeberangan yang gemuk atas permintaan Menteri Perhubungan.
“Dengan pengoperasian dermaga ini maka akan terjadi penambahan 20 trip dari 140 menjadi 160 trip dalam satu hari dimana 1.500 kendaraan bisa terangkut perharinya. Saya berharap ini akan menjadi kebanggaan semua, karena selama 18 tahun dikelola oleh swasta, Dermaga IV ini tidak ada kemajuan,” ujar Budi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dermaga IV Diresmikan, Kapasitas Pelabuhan Merak Bertambah
Kementerian Perhubungan meresmikan dermaga IV Merak dan Bakauheni milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Dengan diresmikannya dermaga ini, diharapkan dapat mendukung layanan operasional angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyampaikan apresiasinya kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) selaku pemilik dan operator Pelabuhan Merak-Bakauheni serta PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan.
Menurut Dirjen, pembangunan Dermaga IV Pelabuhan Penyeberangan Merak – Bakauheni merupakan peningkatan dari dermaga yang sudah ada sebelumnya, dan dengan peningkatan yang telah dilakukan, kini dermaga IV dapat melayani kapal - kapal penyeberangan dengan kapasitas 6.000 – 10.000 GRT.
"Kesiapan dermaga IV untuk beroperasi merupakan solusi agar kegiatan mobilisasi barang maupun manusia antara Pulau Jawa dan Sumatera berjalan lancar," ujarnya di sela peresmian Dermaga IV Merak dan Bakauheni, pada Senin (12/10/2020).
Dirjen juga menyoroti bahwa pelabuhan memiliki peran vital dalam perekonomian nasional dan daerah yakni untuk menjamin kelancaran, keamanan, ketertiban dan keselamatan berlayar, maka pemeliharaan fasilitas Pelabuhan mutlak dilaksanakan.
"Hal ini juga harus menjadi perhatian ASDP selaku operator Pelabuhan bahwa pemeriksaan fasilitas pelabuhan secara rutin merupakan tools untuk dapat melaksanakan langkah tindak lanjut dalam melaksanakan pemeliharaan berkala. Dengan langkah ini diharapkan tidak akan terjadi kerusakan yang bersifat mayor dan gagal fungsi pada fasilitas Pelabuhan," ujarnya.
Dirjen Budi melanjutkan, selain terjaminnya keselamatan pelayaran tantangan kita bersama adalah peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa terkait dengan kepastian waktu dan pemenuhan standar pelayanan minimal.
"Dengan bertambahnya dermaga akan bertambah pula frekuensi keberangkatan maupun kedatangan kapal setiap harinya. Kita ketahui, terdapat keterbatasan alur keluar/masuk khususnya di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Kondisi ini harus diantisipasi dengan pola operasi dan pengaturan jadwal yang optimal serta peningkatan kinerja angkutan penyeberangan," tuturnya lagi.
Advertisement
Peningkatan Kapasitas
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, dalam menunjang konsep Poros Maritim dan memenuhi tuntutan kebutuhan angkutan penyeberangan yang andal dan memadai, maka ASDP melakukan revitalisasi dan peningkatan kapasitas dermaga Moveable Bridge (MB) dermaga IV di Merak dan Bakauheni.
"Alhamdullilah, pembangunan dermaga IV Merak-Bakauheni telah rampung tepat waktu dalam 1 tahun, yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas layanan penyeberangan di lintasan tersibuk ini. Dalam waktu dekat, dermaga ini dapat mendukung operasional layanan Angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang," tutur Ira.
Proyek dermaga IV Merak-Bakauheni senilai Rp 379 miliar ini dibangun oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk yang tentunya telah memenuhi syarat baik klasifikasi dan kualifikasi dalam pekerjaan proyek ini.
Dermaga IV Merak dengan tipe Breasting Dolphin, memiliki panjang 120 meter dengan pola sandar buritan mampu disandari kapal ukuran 6000-10.000 GRT. Untuk dermaga Bakauheni, dengan tipe Quay Wall, panjang 150 meter dengan pola sandar haluan juga mampu disandari kapal ukuran 6000-10.000 GRT.
"Keberadaan dermaga IV di Merak dan Bakauheni dengan asumsi masing-masing dapat disandari oleh 5 kapal, akan menambah kapasitas minimal 4 trip kapal per 24 jam atau 20 trip per dermaga dari satu sisi. Sehingga kini total kapasitas trip di Pelabuhan menjadi rata-rata maksimal 140 trip dari total 7 dermaga yang beroperasi per 24 jam," tutur Ira menjelaskan.
Ia menambahkan, Pelabuhan Merak dan Bakauheni menjadi salah satu prasarana vital dan penting dalam roda perekonomian di Tanah Air karena menghubungkan dua pulau besar yang menjadi pusat perekonomian di Indonesia. Penyeberangan Merak-Bakauheni menjadi lintasan tersibuk yang dikelola ASDP dengan total sekitar 60 kapal yang standbye beroperasi di lintasan ini.