Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia meluncurkan platform dashboard ekonomi antara KBRI Tokyo dengan Bank Indoensia, Kementerian Perdaganggan dan BKPM yang bernama Japan-Indonesia Partnership Lounge atau Jaipong.
Platfom ini akan menyajikan informasi komperhensif terkait peluang kerjasama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Jepang .
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, peluncuran dashboard Jaipong ini merupakan upaya serius untuk menjembatani info terkini mengenai perbakian-perbaikan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam hal kemudahan berusaha. Apalagi selama ini, perbaikan kemudahan berusah terbatas dengan hanya kemudahan perizinan dan non perizinan.
Advertisement
"BKPM memastikan komitmen kuat untuk ketersediaan infrastruktur untuk yang ingin merelokasi pabriknya dan mengawal investasi secara end to end. Saya menyambut baik ada dashboard Jepang yang merupakan inovasi digital untuk menjembatani investasi dan pusat informasi kerjamsa Indonesia dan Jepang. Yakin dan percaya. Kita menunggu investasi Anda di Indonesia," kata dia dalam sambutannya, Rabu (14/10).
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan, peluncuran dashboard ekonomi Jepang Indonesia Partnership Lounge (Jaipong) juga dapat mengatasi persoalan kinerja sektor perdagangan pasca pandemi covid-19.
Dia mengatakan, dengan mengkombinasikan kegiatan perdagangan berbasis digital dapat berkontribusi terhadap peningkatan kinerja ekspor dalam negeri. Oleh karena itu, dia mendukung berbagai langkah kreatif yang dipadukan dengan teknolog digital.
"Dengan mempercepat adopsi teknologi dan layanan digital, Kementerian Perdagangan terus mendukung terciptanya kegiatan perdagangan berbasis digital," ujarnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ekonomi Indonesia Membaik Berkat Stimulus Fiskal dan Peningkatan Ekspor
Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan ekonomi domestik secara perlahan mulai membaik. Hal tersebut karena didorong stimulus fiskal dan perbaikan ekspor.
BI mencatat perkembangan Agustus-September 2020, menunjukkan belanja Pemerintah meningkat didorong stimulus fiskal terkait perlindungan sosial dan dukungan UMKM.
Sementara ekspor lebih baik dari prakiraan ditopang berlanjutnya permintaan global, terutama dari AS dan Tiongkok, untuk beberapa komoditas seperti besi dan baja, pulp dan waste paper, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, secara spasial perbaikan ekspor juga didorong oleh beberapa daerah luar Jawa, seperti Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, dan Sulawesi-Maluku-Papua.
“Peran positif stimulus fiskal dan kenaikan ekspor serta investasi bangunan yang tetap baik sejalan berlanjutnya berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), menyangga pemulihan ekonomi, di tengah konsumsi rumah tangga yang masih terbatas,” jelas dia dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - September 2020, Selasa (13/10/2020).
Perry menambahkan, perbaikan ekonomi Indonesia tercermin pada kenaikan sejumlah indikator dini seperti penjualan eceran dan online, job vacancy, serta pendapatan masyarakat.
Ke depan, sambung dia, pemulihan ekonomi domestik diperkirakan berlanjut dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian global serta meningkatnya realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, kemajuan dalam program restrukturisasi kredit, dan berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial Bank Indonesia.
“Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi,” kata Perry.
Advertisement