Sukses

3 Perusahaan Ini Kolaborasi Bawa Produk UMKM ke Pasar Global

Peningkatan jumlah anggota online shop juga membuat nilai transaksi e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan.

Liputan6.com, Jakarta PT Pos Logistik Indonesia, bersama dengan PT Revealium Barakah Hub melalui program NEX (National Export), dan Indonesia Eurasia International Council mempersiapkan UMKM menuju pasar global melalui teknologi digital.

Penerapan ini bukan hanya untuk mendorong UMKM agar ekonomi Indonesia dapat bertahan di masa pandemi covid-19 saja, melainkan ada banyak pengusaha Indonesia, terutama pengusaha-pengusaha muda yang mengembangkan produk yang kreatif berkualitas dan dapat bersaing di pasar global.

Direktur Utama PT Pos Logistik Indonesia Yuzon Erman smenjelaskan bahwa sebagai Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki pengalaman dibidang logistic akan mensupport dan mengembangkan dan bekerjasama untuk mengembangakan NEX (National Export). Caranya, dengan memfasilitasi pengiriman produk-produk UMKM ke Luar Negeri dengan kapasitas pengiriman dibawah 100 kg.

"Harapannya melalui program NEX (National Export) ini dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, dengan membantu UMKM untuk dapat bertahan ditengah pandemic covid-19 dan NEX menjadi stimulus untuk mensupport UMKM dengan penggunaan teknologi untuk dapat bersaing dipasar global," kata Yuzon kepada wartawan, Rabu (14/10/2020).

Sementara itu, Direktur Utama PT Revealium Barakah Hub Devi Erna Rachmawati mengatakan, e-Commerce dapat dimanfaatkan dalam operasional bisnis UMKM. UMKM akan mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan berpeluang menggaet pelanggan baru. Di sisi lain, pelanggan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara online.

"Selain itu ditengah wabah covid 19, pengusaha UMKM Indonesia berpotensi untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia, khususnya di sektor non-migas," ucapnya.

Menurut data BPS tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61 persen. Adapun nilai ekspor non migas UMKM mencapai Rp 293,84 triliun atau sebesar 14,37 persen dari total ekspor non migas nasional.

Ruslan Israpil sebagai president Indonesia Eurasia International Council menjelaskan bahwa Perkembangan teknologi dewasa ini semakin pesat, manfaat kecanggihan teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan jual-beli secara online.

Hanya dengan satu genggaman melalui aplikasi jual-beli online yang ada pada smartphone kita dapat membeli barang yang kita inginkan tanpa harus keluar rumah.

"Adanya e-Commerce yang menggunakan sistem pembayaran dengan cara transfer atau non tunai maka dapat mendorong terciptanya masyarakat Cashless Society yang dirasa lebih cepat, efisien dan praktis," tambahnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Potensi Peningkatan Transaksi e-Commerce

Peningkatan jumlah anggota online shop juga membuat nilai transaksi e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan.

Dimana pada tahun 2018 dengan pengguna belanja online yang mencapai 8,7 juta dan nilai transaksi USD 4.89 miliar membuat bisnis melaui e-Commerce semakin menggiurkan.

Melalui program NEX (National Export) E-Commerce menjadi salah satu peluang UMKM menjadi jalan untuk dapat bersaing dipasar global.

Menurut perkiraan, 2020 akan menjadi tahun yang unik untuk e-niaga B2B, dengan penjualan yang diperkirakan dua kali lebih besar daripada ritel online (B2C), kita dapat berharap untuk mengamati transformasi digital massal bisnis B2B di seluruh dunia selama beberapa tahun kedepan. Tren dalam e-niaga B2B di tahun 2020 sebagian besar dibentuk oleh apa yang terjadi di pasar B2C.

Jika kita melihat statistik dari e-niaga B2C, kita dapat melihat bahwa orang menghabiskan lebih banyak waktu online menggunakan perangkat seluler daripada desktop. Pada 2021, 73 persen penjualan e-niaga akan dilakukan dengan cara ini.