Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan jika pemerintah berencana membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan kuota 1 juta pada 2021.
Hal tersebut diutarakannya dalam Rapat Koordinasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten/kota di Makassar, Rabu (14/10/2020).
Menurut Tjahjo, penerimaan CPNS penting di masa krisis kesehatan seperti saat ini. Bukan hanya dalam hal penanganan pandemi Covid-19, tapi juga soal tingginya angka stunting dan kematian ibu dan anak di Indonesia.
Advertisement
Beberapa formasi CPNS disebutnya akan dibuka, seperti perawat, bidan, dokter umum, dokter spesialis, penyuluh pertanian, penyuluh perairan, dan sebagainya.
"Penerimaan CPNS 2021, satu juta (formasi) dulu. Kita akan menambah perawat, bidan dan dokter umum, penyuluh pertanian dan perairan. Ini penting, sebab soal stunting yang masih sangat tinggi," kata Tjahjo seperti dikutip dari Antara.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Aris Windiyanto mengatakan, keputusan soal pengadaan CPNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) baru sepenuhnya ada di tangan Menteri Tjahjo dan Kementerian PANRB.
"Kebijakan ada atau tidaknya pengadaan ASN 2021 itu masih dalam proses pembahasan. Penetapan kebutuhan jadi kewenangan Kementerian PANRB," ungkap Aris dalam sesi teleconference, Kamis (15/10/2020).
Aris pun melaporkan, usulan pengadaan seleksi CPNS tahun formasi 2019 saat ini tengah diproses, dan belum bisa dipastikan apakah perekrutannya akan dibuka pada tahun depan atau tidak.
"Belum ada kepastian, kebijakan resmi ada atau tidaknya pengadaan ASN 2021. Itu masih proses pengadaan dalam berbagai aspek," ujar Aris.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Tak Ada Peserta Lulus, 19.732 Formasi di CPNS 2019 Bakal Kosong
Pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun formasi 2019 kini telah berakhir. Selanjutnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan masing-masing instansi akan melakukan rekonsiliasi data guna menentukan siapa saja pendaftar yang berhak diterima jadi calon abdi negara baru.
Namun, Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen memperkirakan, sebanyak 19.732 formasi di CPNS 2019 berpotensi kosong. Ini lantaran tidak adanya peserta yang berhasil lolos hingga ke tahap akhir, yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
"Untuk passing grade yang tidak memenuhi dari jumlah formasinya itu berjumlah 19.732. itu untuk jabatan-jabatan yang pelamarnya tidak memenuhi passing grade," kata Suharmen dalam sesi teleconference, Kamis (15/10/2020).
Bahkan, ia menambahkan, ada sejumlah formasi yang telah nihil pendaftar sejak awal CPNS 2018 dibuka. "Jumlahnya 5.866. Formasi benar-benar kosong dari awal," jelas dia.
Lebih lanjut, Suharmen juga menceritakan awal proses penarikan CPNS 2019 yang telah dilaksanakan sejak tahun lalu. Total formasi yang dibuka pada sesi perekrutan kali ini sebanyak 150.315 kursi.
"Formasi tadi terdiri untuk instansi pusat sebanyak 36.935 formasi untuk 65 instansi pusat, dan untuk instansi daerah sebanyak 113.380 formasi oleh 456 instansi daerah," paparnya.
Suharmen menghitung, sampai proses pendaftaran asal ditutup, jumlah pesertanya mencapai 4.197.218 orang. Angka itu diambil berdasarkan jumlah lamaran yang dikirimkan melalui portal SSCN BKN.
Jumlahnya terus mengerucut setelah dilakukan proses verifikasi oleh pihak instansi. Pasca proses tersebut, pendaftar yang berhasil memenuhi syarat untuk mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sebanyak 3.364.802 orang.
"Setelah dilakukan seleksi, yang hadir ujian itu hanya 3.067.821 orang. Jadi pada tanggal 27 Januari 2020, orang-orang yang ikut seleksi dan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan SKD, itu yang hadir adalah 3.067.821 orang," tuturnya.
Â
Advertisement