Liputan6.com, Jakarta - Di tengah Pandemi COVID-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) secara bertahap melanjutkan pembangunan Jalan Tol Kramasan - Musi Landas - Betung sepanjang 69 km yang ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan ruas tol Seksi 2B (Kramasan – Musilandas) dan Seksi 3 (Palembang—Betung).
Pembangunan ini untuk melengkapi ruas Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapalbetung) dengan panjang keseluruhan 112 km.
Baca Juga
Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian PUPR, Sabtu (17/10/2020), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
Advertisement
Tol Kapalbetung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Tol Trans Sumatera sepanjang 2.069 km yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dari Provinsi Lampung hingga Aceh.
Pembangunan Tol Kapalbetung dilaksanakan oleh BUJT PT. Waskita Sriwijaya Tol dengan total investasi sebesar Rp 22,17 triliun yang terbagi menjadi 3 seksi yakni Seksi I Kayu Agung – Jakabaring sepanjang 33,5 Km yang telah beroperasi tanpa tarif sejak April 2020.
Kemudian Seksi II Jakabaring – Musi Landas sepanjang 33,9 Km dikerjakan dalam 2 Seksi yakni Seksi 2A ruas Jakabaring-Kramasan sepanjang 9 Km yang saat ini dalam tahap finishing konstruksi dan ditargetkan selesai November 2020.
Sementara Seksi 2B ruas Kramasan – Musi landas sepanjang 24.5 Km mulai dikerjakan dan ditargetkan selesai Maret 2022. Selanjutnya Seksi 3 Musi Landas – Betung sepanjang 44.29 Km juga mulai dikerjakan dengan target selesai Maret 2022.
Tantangan pada pembangunan ruas tol ini adalah sebagian konstruksinya (Sta 0+000 - 42+500) berada di atas tanah rawa yang mengandung minerallempung dan kadar air yang tinggi, sehingga dalam pengerjaannya membutuhkan metode khusus untuk perbaikan tanah seperti metode PVD dan vacum untuk mengeluarkan air pori tanah.
Tol Kapalbetung memiliki 3 jembatan tol dengan bentang panjang yakni Jembatan Ogan sepanjang 1,58 Km, Jembatan Kramasan sepanjang 1,21 Km, dan Jembatan Musi sepanjang 1,68 Km.
Kehadiran Tol Kapalbetung sudah lama dinantikan warga Sumatera Selatan (Sumsel) guna mendukung kelancaran pergerakan orang dan barang (logistik). Tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang - Jambi.
Pembangunan Tol Kapalbetung merupakan upaya untuk memenuhi target capaian pembangunan jalan tol secara nasional pada 2020-2024 sepanjang 2.500 Km dan untuk melengkapi struktur jaringan Jalan Tol Trans Sumatera. Hingga saat ini, ruas Tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi adalah sepanjang 648 Km.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2 Ruas Jalan Tol JORR II Bakal Beroperasi Gratis Jelang Libur Panjang Nataru 2020
PT Jasa Marga (Persero) Tbk optimis sebagian dari dua ruas jalan tol yang termasuk ke dalam jaringan Jalan Tol JORR II akan beroperasi fungsional jelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Kedua jalan tol ini adalah Jalan Tol Serpong-Cinere dan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran. Dengan beroperasi secara fungsional, artinya kedua ruas tol tersebut masih belum dikenakan tarif atau gratis.
Kedua jalan tol ini dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga yakni PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) untuk Jalan Tol Serpong-Cinere dan PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) untuk Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran.
Dalam kunjungan kerja Komisaris Utama Jasa Marga Yuswanda Arsyad Temenggung dan Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Arsal Ismail pada Kamis (15/10), masing-masing Direktur Utama anak usaha Jasa Marga tersebut memaparkan bahwa kedua jalan tol tersebut siap mendukung pelayanan dalam rangka libur panjang Nataru tahun ini dengan beroperasi fungsional secara bertahap.
Direktur Utama PT CSJ Ayu Widya Kiswari menjelaskan progres pembebasan lahan Jalan Tol Serpong-Cinere secara keseluruhan hingga Selasa (13/10) telah mencapai 96 persen, sedangkan konstruksinya 87,31 persen. Jalan Tol Serpong-Cinere memiliki total panjang 10,14 Km. Jalan tol ini terdiri dari dua Seksi, yakni Seksi 1 Serpong-Pamulang (6,59 Km) dan Seksi 2 Pamulang-Cinere (3,55 Km).
“Kami menargetkan untuk Seksi 1 Serpong-Pamulang beroperasi fungsional pada Desember 2020. Untuk Seksi 2 Pamulang-Cinere targetnya fungsional pada Januari 2021 dengan catatan seluruh lahan prioritas bisa dimaksimalkan untuk segera bebas. Ketika telah beroperasi penuh, Jalan Tol Serpong-Cinere akan melintasi wilayah Serpong (Jombang), Serua, Ciputat, Pamulang, dan Pondok Cabe/Cinere,” ujar Ayu.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT JKC Agung Widodo mengatakan progres pembebasan lahan dan konstruksi Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran telah mencapai di atas 90%. Selaras dengan Jalan Tol Serpong-Cinere, ia juga berharap, sebagian jalan tol tersebut bisa dilalui secara fungsional pada periode libur Nataru tahun ini.
“Sampai saat ini, secara keseluruhan pembebasan lahan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran telah mencapai 92 persen, sedangkan konstruksinya telah mencapai sekitar 91 persen. Kami harap sisa pembebasan lahan dan pembangunan konstruksi yang kurang dari 10 persen ini bisa selesai di akhir tahun ini,” ungkapnya.
Advertisement