Liputan6.com, Karawang Produktivitas pertanian di Desa Parakan Mulya, Kecamatan Tirta Mulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami peningkatan dari 7,2 ton/hektar (ha), menjadi 8,5 ton/ha. Pencapaian ini bisa terjadi berkat dukungan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan lahan-lahan pertanian mendapatkan pasokan air yang cukup.
Baca Juga
“Air adalah komponen penting dalam pertanian. Oleh karena itu, kita memastikan pasokan air untuk lahan persawahan cukup sehingga produksi akan terus terjaga,” katanya, Minggu (18/20/2020).
Advertisement
Sementara Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, menjelaskan jika RJIT dilakukan untuk mendukung pertanian di Karawang.
“Produktivitas pertanian di Karawang cukup tinggi. Kita di Ditjen PSP memberikan dukungan untuk menjaga, serta meningkatkan produktivitas tersebut. Salah satu dukungan itu adalah melakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier untuk memastikan pasokan air tidak terganggu,” katanya.
Kegiatan RJIT di Desa Parakan Mulya, Kecamatan Tirta Mulya, Kabupaten Karawang, dilakukan GP3A Tirta Hegar. Sebelum diperbaiki, irigasi di tempat itu berupa saluran tanah. Distribusi air ke lahan sawah pun kurang lancar akibat sering kehilangan air akibat tanah yang porus.
“Dengan RJIT, saluran ini kita benahi. Saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan 2 sisi saluran. Dampaknya positif, karena luas areal sawah yang diairi meningkat dari 55 Ha, menjadi 62 Ha,” katanya.
Pada lokasi ini, intensitas pertanaman (IP) 200 atau 2 kali tanam dalam 1 tahun. Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam.
(*)