Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyebut kinerja pasar modal di Indonesia akhir-akhir ini sudah mulai menggeliat kembali. Hal ini tercermin dari beberapa basis investor di sektor ritel yang sudah semakin besar jumlahnya.
"Jadi ada beberapa angka yang dapat kami sampaikan bahwa 73 persen di pasar saham adalah transaksi yang berupa ritel dan ini adalah merupakan transaksi paling banyak 5 tahun terakhir," kata dia dalam Opening Ceremony Capital Market Summit & Expo 2020, Senin (19/10).
Baca Juga
Dia mengatakan, memang akhir-akhir ini banyak basis investor yang masuk di sektor tersebut. Namun tepenting adalah bagaimana caranya untuk memperluas basis investor tersebut sehingga volatilitasnya dapat dikendalilan dengan lebih baik.
Advertisement
"Investor domestik yang berupa ritel kita harapkan bisa mendominasi layar kita di pasar modal Indonesia," kata dia.
Dia menambahkan, yang menjadi konsen pemerintah dan otoritas keuangan saat ini adalah bagaimana caranya dapat mengembalikan kepercayaan pasar. Caranya dengan memperbanyak instrumen baik yang berupa ritel maupun korporat.
"Dengan banyaknya instrumen maka kita akan mempunyai variasi instrumen yang lebih banyak dan juga instrumen ini kita harapkan harus memenuhi kebutuhan pasar kita baik itu instrumen biasa maupun lainnya," kata dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Strategi OJK Dorong Inklusi Keuangan untuk Pelajar dan PAUD
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020 dengan Tema "Satukan Aksi Keuangan Inklusif untuk Indonesia Maju (AKSESSKU)". BIK ini digelar untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat yang ditargetkan terus tumbuh tiap waktunya.
Tahun ini, kegiatan BIK didominasi untuk mendorong inklusi keuangan bagi pelajar dan anak dalam masa PAUD.
Misalnya saja, peluncuran 1 rekening 1 pelajar untuk menanamkan rutinitas menabung sejak dini. Peluncuran program ini juga merupakan implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 29 tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
"Kalau kebiasaan baik ini dilakukan terus menerus oleh komunitas yang cukup luas akan menjadi sebuah budaya, kalau terus dilakukan kami harapkan menjadi sebuah karakter bagi masyarakat Indonesia," ujar Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara menyatakanAnggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/10/2020).
Kemudian ada pula kegiatan pembukaan rekening kolektif di sekolah-sekolah yang masih berjalan dengan tatap muka sehingga dilakukan melalui kerjasama dengan bank dan dinas pendidikan.
Tak lupa, OJK turut meluncurkan buku seri literasi tingkat PAUD yang terdiri dari 4 buku bergambar dengan beragam tema.
"Ini ceritanya menarik untuk memperkenalkan konsep uang, membedakan kebutuhan dan keinginan, kemudian menumbuhkan kebiasaan gemar menabung dan menanamkan sikap dan perilaku berbagi dan peduli terhadap orang lain," ujar Tirta.
Tirta juga bilang, OJK akan melakukan rebranding Keluarga Sikapi.
"Karena kan tiap anggota keluarga kebutuhan produk jasa keuangannya berbeda-beda," ujarnya.
Sebagai informasi, hingga 12 Oktober 2020 atau tepatnya 12 hari setelah BIK 2020 diadakan, setidaknya terdapat 643.057 rekening baru yang sudah dibuka.
Advertisement