Liputan6.com, Jakarta Perekonomian China mulai pulih dari dampak Covid-19. Biro Statistik China melaporkan pertumbuhan PDB kuartal ketiga negaranya naik 4,9 persen dari tahun lalu. Itu mendorong pertumbuhan ekonomi di tiga kuartal pertama tahun ini menjadi 0,7 persen dibandingkan tahun lalu.
Meski angka ini masih di bawah ekspektasi. Ekonom China memperkirakan pertumbuhan PDB mencapai 5,2 persen pada kuartal ketiga, menurut rata-rata perkiraan Wind Information, database informasi keuangan.
Baca Juga
“Secara umum, dalam mengkoordinasikan pencegahan dan pengembangan epidemi, ekonomi nasional mengalami pemulihan yang stabil dan hasilnya signifikan,” ujar Biro Statistik China, mengutip dari CNBC, Senin (19/10/2020).
Advertisement
Pemulihan konsumsi China yang melambat ternyata juga masih tetap menjadi hambatan. Di sisi lain, ketidakpastian terus berlanjut tentang kemampuan negara lain untuk mengendalikan pandemi virus corona yang tentu berdampak ke pertumbuhan ekonomi.
“Namun, kita juga harus menyadari bahwa lingkungan internasional kondisinya masih rumit dan parah. Dengan ketidakstabilan dan ketidakpastian yang cukup besar, dan bahwa kita berada di bawah tekanan besar untuk mencegah penularan epidemi dari luar negeri dan kebangkitannya di dalam negeri. Perekonomian masih dalam proses pemulihan dan fondasi untuk pemulihan yang berkelanjutan perlu dikonsolidasikan," menurut penuturan Biro Statistik China.
Saksikan video di bawah ini:
Penjualan Ritel
Penjualan ritel masih mengalami kontraksi di tahun 2020 ini. Penjualan ritel naik 3,3 persen pada September, naik 0,9 persen pada kuartal ketiga. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan ritel mengalami kontraksi 7,2 persen.
Selama tiga kuartal tersebut, penjualan barang secara online naik 15,3 persen dari tahun lalu, menyumbang 24,3 persen dari penjualan ritel.
"Kembalinya China ke dinamika ekonomi dengan kecepatan yang lebih cepat dari rekan-rekannya adalah langkah pertama menuju pemulihan global," kata Bruce Pang, Kepala Penelitian Makro dan Strategi di China Renaissance, dalam sebuah catatan.
Reporter: Tasya Stevany
Advertisement