Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) target menyelesaikan proyek jalan tol sepanjang 2.724 km hingga 2024. Dengan begitu, total ruas tol di seluruh Indonesia akan mencapai panjang 4.817 km.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan tol sepanjang itu bakal mengurangi waktu tempuh perjalanan (travel time) via tol, yang saat berada di kisaran 2,3-2,5 jam per 100 km.
Baca Juga
"Kita harapkan di akhir 2024 travel time kita bisa kita reduksi sekitar 1,9-2,1 jam per 100 km," kata Hedy dalam sesi teleconference, Selasa (20/10/2020).
Advertisement
Hedy menyatakan, penurunan waktu tempuh perjalanan memang menjadi tujuan jangka panjang pemerintah. Sebab itu akan mempermudah rantai pasok hingga mengurangi ongkos logistik yang saat ini masih tinggi.
"Jadi tujuan kita dalam jangka panjang ini adalah bagaimana kita menurunkan travel time. Karena kalau travel time turun, biaya logistik turun, jadi ini menunjukkan seberapa kompetitif jaringan jalan kita dalam mendukung sistem logistik," ujarnya.
Target jangka panjangnya, pemerintah ingin waktu tempuh jalan tol bisa tereduksi hingga 1,5 jam per 100 km. Rencana itu bisa tercapai jika total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 19 ribu km.
"Dalam jangka panjang, target kita adalah di 1,5 jam per 100 km. Strategi untuk mencapai itu adalah salah satunya dengan menjadikan jalan bebas hambatan sebagai backbone, karena jalan bebas hambatan ini menjadikan travel time direduksi cukup signifikan," tuturnya.
"Nah, untuk mencapai 1,5 jam itu, dari kajian kita, kita dapatkan bahwa dalam jangka panjang, itu dibutuhkan hampir 19 ribu km total jaringan jalan tol di Indonesia untuk mencapai travel time 1,5 jam per 100 km," tandas Hedy.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kementerian PUPR Usul 9 Tol Jadi Proyek Strategis Nasional
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pengerjaan sejumlah proyek jalan tol yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Tercatat ada sebanyak 64 proyek tol yang masuk dalam kategori PSN, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Perpres 56/2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, sebanyak 14 ruas tol dari 64 proyek tol PSN tersebut kini telah beroperasi penuh. Sementara 10 ruas lainnya baru beroperasi sebagian.
"Sementara 26 ruas pengerjaan fisik berupa konstruksi atau pengadaan lahan, dan 14 ruas masih tahap perencanaan. Dari 14 ruas ini, satu ruas akan keluar dari PSN, yaitu Palembang-Tanjung Api Api," ucapnya dalam sesi teleconference, Selasa (20/10/2020).
Hedy mengatakan, Kementerian PUPR saat ini juga tengah memproses usulan 9 proyek jalan tol tambahan untuk dimasukan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional.
"Ke depan, kita pun ada usulan-usulan PSN baru yang sedang dalam proses. Sementara ini 9 ruas, dimana 4 ruas dimasukan ke dalam penambahan lingkup PSN sebelumnya, dan 5 usulan PSN lain adalah ruas baru," terangnya.
Menurut data Kementerian PUPR, sebanyak 4 jalan tol yang bakal ditambahkan dalam lingkup PSN lama antara lain ruas Ngawi-Kertosono-Kediri, Bogor Outer Ring Road (BORR), Depok-Antasari, Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo.
Â
Advertisement
Target Jangka Panjang
Sedangkan 5 jalan tol baru yang diajukan sebagai Proyek Strategis Nasional di antaranya ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, akses Pelabuhan Patimban, Semarang Harbour Toll Road, Maros-Sungguminasa-Takalar, Samarinda-Bontang.
"Ini mungkin sesuai dinamika yang ada, detil usulan ini ada kemungkinan bertambah," sambung Hedy.
Lebih lanjut, Hedy pun menargetkan, Kementerian PUPR mampu menyelesaikan 2.724 km jalan tol baru di seluruh Indonesia hingga 2024. Dengan begitu, total ruas tol di seluruh Nusantara akan mencapai panjang 4.817 km.
"Sejauh ini kita sampai akhir 2019 beroperasi 2.093 km jalan tol. Sampai saat ini (Oktober 2020) total 2.303,8 km. Target kita di akhir 2024 adalah 4.817 km jalan tol," pungkas Hedy.Â