Sukses

Menteri Suharso: UMKM Terpaksa Jual Barang China demi Bertahan Hidup

Sektor UMKM disebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor UMKM disebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Tidak sedikit dari mereka yang masih bisa bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Sayangnya, menurut Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa banyak pelaku usaha mikro dan kecil di Indonesia menjalankan usahanya sebagai pihak kedua. Para pedagang di Indonesia hanya menjual produk yang dihasilkan oleh pihak lain bukan produksi sendiri. Dia mengaku miris melihat produk yang dijual pedagang didominasi produk impor dari China.

"Cobalah ke Pasar Blok M misalnya, itu yang dijual UMK itu semua made in China. Tapi mereka tidak punya pilihan selain harus bertahan dan harus hidup," kata Suharso dalam webinar bertajuk Revitalisasi UMKM, Pembiayaan dan Digitalisasi, Jakarta, Kamis (22/10).

Bahkan lanjutnya, produk impor tersebut juga banyak dijual di platform digital yang ada di Indonesia. Semisal Bukalapak, Shopee, Tokopedia dan sebagainya yang juga menjual produk UMKM buatan Indonesia.

"Produk ini juga masuk ke Bukalapak, Shopee, Tokopedia, dan lainnya sehingga membuat UMKM kita tergopoh-gopoh," ungkap Menteri Perencanaan, Pembangunan Nasional ini.

Hal yang sama juga terjadi dalam skala industri besar kata Suharso. Semisal produksi pandai besi hasil UMKM asal Madiun Jawa Tengah yang habis terlindas oleh perusahaan besar.

Politikus PPP ini mengaku ingin industri besar dan UMKM bisa saling menopang. Sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju yang menjadikan UMKM sebagai bagian dari rantai industri. Tidak lagi seperti di tanah air yang berjalan masing-masing.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemerintah Hadir untuk UMKM

Untuk itu, dia ingin pemerintah hadir untuk UMKM memberikan berbagai insentif dalam ragam bentuk. Tak hanya itu, dia juga ingin meniru Amerika Serikat dalam hal memberikan dukungan kepada pelaku usaha pemula.

"Di Amerika itu ada organisasi yang berisi para mantan CEO atau COO dari perusahaan sukses. Di masa pensiunnya mereka turun gunung membantu para UMKM," kata Suharso.

Cara ini pun kata Suharso tengah dalam proses adopsi. Dia mengusulkan para mantan direksi BUMN bisa melakukan persis yang dilakukan di Amerika Serikat.

Dia menambahkan dalam dunia usaha, latar belakang pendidikan bukan menjadi faktor utama keberhasilan suatu usaha. Melainkan kemampuan khusus dan sifat pekerja keras.