Sukses

Harga Emas Jatuh usai Jumlah Pengangguran di AS Berkurang

Harga emas turun 1 persen menjadi mendekati USD 1.900 per ounce pada hari Kamis

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun 1 persen menjadi mendekati USD 1.900 per ounce pada hari Kamis di tengah data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan.

Daya tarik logam tersebut semakin terbebani oleh dolar yang lebih kuat dan keraguan atas paket stimulus AS sebelum pemilihan presiden.

Dikutip dari CNBC, Jumat (23/10/2020), harga emas di pasar spot turun 1,1 persen menjadi USD 1,903,16 per ounce, dan emas berjangka AS turun 1,3 persen menjadi USD 1,904.60.

"Jumlah klaim pengangguran, yang jauh lebih baik dari yang diharapkan, menekan emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

"Peningkatan jumlah jenis menghilangkan beberapa urgensi untuk menyelesaikan kesepakatan stimulus sekarang,” tambah dia.

Data menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian di AS turun 55 ribu menjadi 787 ribu yang disesuaikan secara musiman minggu lalu, meskipun jumlah keseluruhan masih relatif tinggi.

Sebuah survei Reuters memperkirakan 860 ribu klaim dalam seminggu terakhir. Ini jelas mempengaruhi harga emas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kebangkitan Dolar

Dolar, sementara itu, bangkit kembali dari level terendah tujuh minggu versus rival utama, membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain, setelah Presiden Donald Trump menuduh Demokrat tidak mau mencapai kesepakatan tentang tagihan bantuan virus corona baru.

Secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, emas masih naik 25 persen tahun ini. Ini karena bank sentral dan pemerintah secara global mengeluarkan langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi virus korona yang memburuk.

Fokus sekarang bergeser ke debat presiden AS terakhir antara Trump dan saingan Demokrat Joe Biden pada Kamis malam menjelang pemilihan 3 November.