Liputan6.com, Jakarta - Realisasi investasi Indonesia tercatat Rp 209 triliun pada kuartal III 2020. Angka tersebut naik 1,6 persen jika dibanidngkan dengan periode yang sama tahun lalu. Realisasi investasi di kuartal III ini cukup baik jika dibandingkan dengan kuartal II yang turunÂ
Adapun realisasi investasi pada Januari hingga September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun. Angka tersebut mencapai 74,8 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 817,2 triliun.
Baca Juga
"Dengan capaian investasi Rp 611,6 triliun hingga September ini, maka telah terserap sebanyak 861.581 tenaga kerja. Mereka tersebar di 102.276 berbagai proyek investasi," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Triwulan III 2020, Jumat (23/10/2020).
Advertisement
Bahlil merinci, ada sebanyak lima sektor utama yang menjadi penopang kenaikan nilai investasi pada kuartal III ini. Pertama, ialah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebanyak Rp32,1 triliun
Lalu, sektor industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya sebanyak Rp24,6 triliun. Ketiga, sektor listrik, gas dan air sebanyak Rp 24,4 triliun.
Keempat, konstruksi dengan nilai serapan Rp23,2 triliun. Terakhir, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai serapan Rp21,3 triliun.
Adapun berdasarkan sebarannya, realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat sebesar Rp28,4 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp22,3 triliun, Banten sebesar Rp21,5 triliun, Jawa Timur sebesar Rp15,5 triliun dan Riau sebesar Rp13,0 triliun.
Sementara lima negara asal investor utama sepanjang triwulan III yakni Singapura mencapai USD 2,5 miliar, China mencapai USD 1,1 miliar, Jepang mencapai USD 0,9 miliar, Hong Kong USD 0,7 miliar dan Belanda USD 0,5 miliar.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
Indonesia Tampung Kenaikan Investasi Rp 209 Triliun di Kuartal III 2020
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis angka realisasi investasi pada kuartal III tahun 2020. Realisasi investasi naik menjadi Rp 209 triliun dari kuartal II sebesar Rp 191,9 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, realisasi ini telah mencapai 74,8 persen dari target realisasi investasi sebesar Rp 817,2 triliun, dengan total proyeknya mencapai 45.726 proyek.
Â"Pandemi ini berdampak sistemik, masif dan terstruktur. Karena itu keadaannya tidak stabil, tapi untuk mendorong ekonomo bangsa kita harus optimis dan positif," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Lalu, dari total realisasi investasi tersebut, kontribusi aliran penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 106,1 triliun atau sekitar 50,8 persen. Angka ini meningkat dari kuartal II 2020 yang sebesar 8,7 persen dan naik 1,1 persen yoy.
Sementara, penanaman modal asing (PMA) tercatat mencapai Rp 102 triliun atau sekitar 49,3 persen, naik 9,1 persen dari kuartal II 2020 dan naik 2,1 persen yoy.
"Ini menarik bahwa pertumbuhan realisasinya PMA-nya tumbuh dengan baik, sekalipun belum maksimal, dan ini hampir imbang dengan PMDN. Di kuartal III ini adalah momentum untuk naik baik untuk PMA maupun PMDN," tandasnya.
Selain itu, pertumbuhan investasi baik di Jawa maupun Luar Jawa seimbang dan cenderung terjadi peningkatan di Luar Jawa. Investasi di Luar Jawa tumbuh mencapai 52 persen dengan nilai Rp 110,4 triliun, sementara di Jawa mencapai 47,2 persen dengan nilai Rp 98,6 triliun.
Secara keseluruhan, realisasi investasi dari Januari hingga September mencapai R p611,6 triliun atau 74 persen dari total Rp817 triliun.
Advertisement