Sukses

Ada Layangan Nyangkut di Pesawat, Ini Penjelasan Citilink

Layangan tersangkut pada roda pendaratan utama bagian kanan pesawat Citilink dengan tipe pesawat ATR 72-600.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah layangan dengan lebar sekitar 50 cm tersangkut di landing gear pesawat Citilink. Peristiwa itu diketahui setelah pesawat mendarat di Bandara International Adisutjipto, Yogyakarta dengan keadaan selamat.

Citilink Indonesia membenarkan adanya kejadian layangan nyangkut di badan pesawat saat hendak mendarat di bandara Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat 23 Oktober 2020.

VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia, Resty Kusandarina, menjelaskan layangan tersebut tersangkut pada roda pendaratan utama bagian kanan pesawat Citilink dengan tipe pesawat ATR 72-600.

Kejadian itu terjadi saat pesawat dengan nomor penerbangan QG -1107 dari Halim menuju Yogyakarta akan melakukan pendaratan di Bandara Adisutjipto pada Jumat (23/10/2020) pukul 16.47 WIB.

"Pilot Citilink telah melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan baik kepada pihak menara setempat guna menyampaikan kondisi banyaknya layang-layang yang terbang di wilayah area bandara pada saat akan melakukan pendaratan. Adapun saat ini seluruh kru dan penumpang telah mendarat dengan selamat," ujarnya dalam laporan tertulis yang diberikan kepada Liputan6.com, Sabtu (24/10/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemeriksaan Insentif

Resty melanjutkan, tim teknik Citilink Indonesia telah melakukan pemeriksaan seluruh bagian pesawat secara intensif. Dia menyampaikan, bahwa tidak ada kerusakan pada pesawat tersebut dan telah layak untuk beroperasi kembali.

"Kami ucapkan terimakasih kepada pihak bandara yang telah memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar terhadap bahaya bermain layangan di sekitar area bandar." tutur dia.

"Saat ini kami akan terus berkoordinasi lebih lanjut terhadap pihak bandara dan stakeholders atas kejadian ini, khususnya untuk bersama-sama menjunjung tinggi dalam menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sehingga diharapkan kejadian ini tidak terjadi kembali," pungkas Resty.