Sukses

Menteri Teten Luncurkan Digitalisasi Laporan Keuangan Koperasi dan UMKM

Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) harus bertransformasi ke ekonomi digital

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan, zaman ini merupakan zaman digitalisasi hampir di segala bidang. Oleh karena itu, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) harus bertransformasi ke ekonomi digital.

“Siapa yang bisa mengikuti perkembangan zaman, akrab dengan industri 4.0 dimana salah satunya digitalisasi maka ia atau usahanya akan maju dan berkembang,” kata Teten, dalam acara “Peluncuran Digitalisasi Laporan Keuangan bagi UMKM, di Maumere, Minggu (25/10/2020).

Ia menegaskan, terbukti, mereka yang terhubung ke dalam ekosistem digital lebih memiliki daya tahan di tengah pandemi Covid-19 ini. Tantangan terbesar KUMKM, yakni minimnya koperasi yang memanfaatkan ekosistem digital ini dalam pengelolaan koperasinya.

Saat ini baru sekitar 0,73 persen atau sejumlah 123.048 unit dari jumlah koperasi aktif yang sudah memiliki alamat website. Ia mengatakan, digitalisasi Koperasi dan UMKM menjadi salah satu agenda prioritas KemenkopUKM untuk mencapai efisiensi dan efektivitas layanan koperasi tanpa harus merubah nilai-nilai dasar koperasi.

“Substansi ini pula yang telah kita kuatkan di dalam Undang-undang Cipta Kerja. Transformasi digital perlu dukungan semua pihak," ujarnya.

Serta perlunya kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas dan media adalah pilar pentahelix yang perlu memiliki visi yang sama untuk mendorong masyarakat koperasi memasuki ekosistem digital.

“Hari ini kita menyaksikan salah satu implementasi digitalisasi koperasi yaitu peluncuran digitalisasi laporan keuangan di KSP Kopdit Obor Mas. Saya mengapreasiasi karena selain memfasilitasi pembiayaan murah ke anggota, KSP Kopdit Obor Mas juga selalu melakukan gebrakan digitalisasi bagi anggotanya,” katanya.

Lanjutnya, KSP Kopdit Obor Mas sebelumnya sudah meluncurkan aplikasi KSP Kopdit Obor Mas.Tahun 2020, KSP Kopdit Obor Mas telah mendapatkan pinjaman dari LPDB-KUMKM sebesar Rp 150 miliar, dan merupakan salah satu koperasi yang dipercaya untuk menyalurkan dana KUR.

Teten berharap, pinjaman dapat diakses dengan mudah oleh anggota yang sebagian besar bergerak di bidang sektor riil.

“Secara khusus saya hendak mengajak Bapak/ Ibu mengembangkan Koperasi Pangan di NTT. Bisnis modelnya adalah petani bergabung dalam suatu kelembagaan koperasi, petani dapat fokus bercocok tanam dan meningkatkan kualitas dan jumlah produksinya,” ungkapnya.

Sedangkan pengolahannya, sampai ke produk akhir (end product) dikelola oleh koperasi bertindak sebagai aggregator/avalist/offtaker dari produk petani/nelayan.

Hulu ke hilir terhubung, terintegrasi baik pembiayaan sampai dengan akses pasar dengan melibatkan kelompok usaha (K/L) terkait seperti BUMN, BUMD, maupun swasta.

Teten Masduki mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, fokus bangun satu atau maksimal dua model bisnis korporatisasi petani/nelayan di provinsi sampai terbangun model yang betul-betul berjalan dan semoga NTT dapat menjadi salah satu dari provinsi percontohan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Realisasi

Ia menegaskan, LPDB-KUMKM telah merealisasikan dana program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 1 triliun sebanyak 100 persen dengan jumlah penerima sebanyak 63 mitra dengan 101.011 UMKM.

Saat ini sedang dalam proses perluasan Rp 292 miliar utuk memberikan pinjaman kepada Koperasi untuk menyerap produk pangan.

“Terakhir, saya tidak bosan-bosan mengingatkan mari sama-sama kita perkokoh peran koperasi dalam perekonomian nasional menciptakan lapangan pekerjaan dan mengentaskan kemiskinan,” pungkasnya.