Sukses

Saham Asia Menguat Tipis Usai Lonjakan Kasus Covid-19 di AS dan Eropa

Saham Asia-Pasifik naik tipis pada perdagangan Senin pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Asia-Pasifik naik tipis pada perdagangan Senin pagi karena kasus virus Corona baru melonjak di AS serta negara-negara di kawasan Eropa.

Dikutip dari CNBC, Senin (26/10/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,22 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix bertambah 0,16 persen.

Di Korea Selatan, Kospi naik 0,52 persen. Saham di Australia juga mengalami kenaikan, dengan S&P/ASX 200 naik 0,47 persen. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan naik 0,21 persen.

Pasar Hong Kong tutup pada hari Senin untuk hari libur nasional.

Sementara itu, harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia. Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun sekitar 1,4 persen menjadi USD 41,18 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 1,38 persen menjadi USD 39,30 per barel.

Perkembangan di luar China akan dipantau, saat para pemimpin teratas negara itu bertemu minggu ini untuk merencanakan lima tahun ke depan.

Fokus investor pada hari Senin juga kemungkinan akan berada pada situasi virus corona yang memburuk di negara Barat, dengan AS baru-baru ini melaporkan jumlah kasus virus baru yang memecahkan rekor.

Di Eropa, kasus juga melonjak, dengan Reuters melaporkan bahwa Prancis mencatat rekor infeksi virus corona harian sementara Italia memerintahkan bar untuk tutup lebih awal dan menutup gym umum dalam upaya untuk membendung kebangkitan virus.

Sementara itu, mengutip data Ashmore, saham Asia menguat dipimpin oleh sektor energi dan keuangan. Pejabat Partai Komunis China berkumpul di Beijing minggu ini untuk memetakan fase perkembangan ekonomi berikutnya.

Rencana lima tahun ke-14 negara ini diharapkan berpusat pada inovasi teknologi, kemandirian ekonomi, dan lingkungan yang lebih bersih. Jika ekonomi China, yang sudah pulih dengan cepat dari guncangan virus korona, dapat mengikuti lintasan pertumbuhan beberapa tahun terakhir, itu akan melampaui AS dalam dekade berikutnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Miliarder Jack Ma: IPO Ant Group Jadi yang Terbesar di Dunia

Perusahaan Financial technology (fintech) asal China yaitu Ant group akan melantai perdana di bursa China dan Hong Kong. Initial Public Offering (IPO) ini akan menjadi yang terbesar di dunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh milirder pendiri Alibaba, Jack Ma. Untuk diketahui, Ant Group masih berafiliasi dengan Alibaba.

"Jadi ini untuk pertamakalinya sebuah IPO dengan nilai terbesar dalam sejarah manusia dilakukan di luar kota Newa York," jelas Jack Ma, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (24/10/2020).

"Kami tidak memikirkan ini lima tahun lalu bahkan tiga tahun lalu. Tetapi keajaiban baru saja terjadi," tambah dia.

Jack Ma menjelaskan, rincian harga saham IPO Ant Group akan resmi diumumkan pada pekan depan.

Ant berencana untuk melakukan IPO secara bersamaan di Hong Kong dan di Shanghai dalam beberapa minggu mendatang.

Sebuah sumber CNBC mengatakan bahwa dalam IPO tersebut, Ant Group mengincar dana segar USD 35 miliar atau sekitar Rp 512 triliun (estimasi kurs 14.653 per dolar AS).

Angka ini sangat tinggi bahkan melampaui rekor yang dibukukan oleh Saudi Aramco yang melakukan IPO pada Desember lalu. Saat itu, dana segar yang diraih mencapai USD 29,4 miliar.

Jack Ma mengatakan, sistem keuangan mengalami inovasi yang luar biasa di China dan bahkan di dunia. Tentu saja hal ini menjadi sebuah kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan diri.

untuk diketahui, Ant Group didirikan pada 2014 untuk menjalankan bisnis Alipay, layanan pembayaran digital yang digunakan oleh hampir 1 miliar orang di China. dan mendapatkan sebagian besar pendapatan dari pinjaman cepat konsumen.