Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi dalam negeri, IRMA meluncurkan aplikasi TokoKu, yang menyediakan layanan paylater untuk pemilik warung. Aplikasi ini dapat digunakan di outlet jaringan IRMA. Paylater merupakan metode pembayaran pinjaman di mana toko memperbolehkan pelanggan untuk membeli dan mengambil barang atau jasa, lalu membayarnya pada akhir bulan ketika pelanggan telah menerima gaji.
Sistem paylater seperti ini dipercaya dapat menjadi solusi dalam mempertahankan daya beli masyarakat dan peluang usaha di tengah pandemi covid-19.
Baca Juga
"Kami mengerti di tengah waktu yang sulit seperti sekarang ini, banyak orang yang tidak memiliki cukup uang, dan fasilitas paylater TokoKu diharapkan dapat membantu banyak orang untuk tetap produktif di tengah kesulitan yang dialami," ujar Co-Founder IRMA, Panji Pramana dikutip Senin (26/10/2020).
Advertisement
Dalam catatan Panji, 70 persen orang yang datang ke outlet IRMA adalah pelanggan tetap, baik yang tinggal di sekitar outlet maupun yang sering melewati outlet. Kehadiran fitur paylater bagi outlet juga bermanfaat dalam menjaga cash flow. Harapannya, bisnis tetap berjalan di tengah tekanan pandemi.
"Hal ini membantu cash flow outlet IRMA agar tidak mengorbankan turn over dan pada saat yang sama tidak harus takut untuk kehilangan kontak dengan pelanggan setianya."
Di peluncurkan kali ini, 1.000 outlet IRMA dapat menerima pengguna TokoKu. Selama uji coba, jumlahnya akan dibatasi untuk memastikan seluruh masalah operasional telah berhasil diperbaiki. Pada akhir tahun, proses edukasi dan roll-out akan dilakukan di seluruh Indonesia dan seluruh 350 ribu outlet IRMA dapat melayani pengguna TokoKu.
Setelah itu diharapkan 500 ribu sampai 750 ribu pelanggan aktif menggunakan paylater TokoKu dan akan meningkat pada 2021.
Peluncuran TokoKu diikuti oleh produk pinjaman yang disebut Bayar Tempo. Bayar Tempo ini memberikan pinjaman kepada outlet IRMA untuk membeli lebih banyak produk digital guna meningkatkan omzet dan pendapatan mereka. Sejak peluncuran itu, sudah lebih dari 5.500 ribu outlet yang menggunakan fasilitas pinjaman mingguan ini, dan permintaan untuk gerai baru yang mengajukan untuk pinjaman rata-rata sebanyak antara 250-350 outlet baru setiap hari.
"Kami menargetkan setidaknya 40 ribu outlet IRMA sudah bisa memanfaatkan Bayar Tempo hingga akhir 2020," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peresmian
Peluncuran TokoKu diresmikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Rudy Salahuddin.
"Kami senang melihat inisiatif sektor swasta seperti TokoKu dan Bayar Tempo, melalui kerja sama erat antara pemerintah dan swasta, kita dapat dengan cepat meningkatkan perekonomian kita. Ada beberapa hal yang bisa dikolaborasikan antara lain menggandengkan TokoKu dengan Bantuan Pangan Non Tunai, dan Bantuan Langsung Non Tunai yang memang melalui toko dan agen," kata Rudy.
Fasilitas paylater di Tokoku dan Bayar Tempo didukung olehpeer to peerlending KreditPro, afiliasi dari Digiasia Bios yang telah mempunyai izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Reporter : Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement