Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 110 pesantren di Indonesia sepakat membentuk organisasi Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren). Kesepakatan ini untuk mengembangkan bisnis dari pondok pesantren di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, Hebitren sudah tersebar di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah Banten, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
"Hebitren ini tersebar di seluruh Indonesia dan membangkitkan pondok pesantren yang siap mengembangkan unit bisnis secara berjamaah," kata Perry dalam Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional Ke-1 Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia secara virtual, Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Advertisement
Beberapa Hebitren ini kata Perry telah menjalankan bisnis usahanya secara bersama-sama. Di Jawa Barat misalnya, para pondok pesantren membentuk serikat ekonomi pesantren.
Meski baru satu tahun terbentuk, Hebitren Jawa Barat telah membangun green house pada 11 pesantren. Selain itu mereka juga membuat rumah kemas yang menampung hasil pertanian yang dikelola pondok pesantren tersebut.
"Melalui serikat ekonomi pesantren, terdapat pembangunan green house pada 11 pesantren dan pembangunan Rumah Kemas untuk menampung hasil pertanian," tutur Perry.
Di Jawa Timur, berangkat dari Serikat Ekonomi Pesantren mereka melakukan pembangunan distribusi centre produk. Program ini melibatkan 3 pondok pesantren di Jawa Timur dengan keanggotaan koperasi Serikat Pesantren. Termasuk pemberian bantuan mesin percetakan untuk pesantren.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ekonomi Pesantren
Sementara itu di Sumatera Utara, program yang telah berjalan berupa replikasi pembangunan green house di 7 pondok pesantren sektor pertanian. Program Hebitren ini akan menitikberatkan pada pengembangan ekonomi pesantren.
Termasuk juga mengintegrasikan bisnis yang sudah ada di Pondok Pesantren. Selama kegiatan bisnis tersebut memiliki potensi pengembangan ekonomi produktif.
Adapun beberapa sektor yang menjadi prioritas pengembangan usaha diantaranya pertanian, industri pengolahan makanan,industri energi baru terbarukan (EBT) dan unit usaha syariah lainnya yang halal. Semua ini akan diintegrasikan dalam satu unit besar agar bisa terakomodir untuk memenuhi kebutuhan anggota pesantren.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement