Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akhirnya turun di bawah Rp 1 juta per gram. Di Kamis pekan ini, harga emas Antam turun Rp 12.000 per gram menjadi Rp 995 ribu per gram.
Sedangkan untuk harga buyback emas Antam, Kamis (29/10/2020), juga turun Rp 12.000 per gram menjadi Rp 887 ribu per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual, maka Antam akan membelinya di harga Rp 887 ribu per gram.
Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.300.000. Sedangkan untuk ukuran 20 gram ditetapkan Rp 19.960.000.
Advertisement
Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.25 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 527.500
* Pecahan 1 gram Rp 995.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.930.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.870.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.755.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.445.000
* Pecahan 25 gram Rp 23.487.000
* Pecahan 50 gram Rp 46.895.000
* Pecahan 100 gram Rp 93.712.000
* Pecahan 250 gram Rp 234.015.000
* Pecahan 500 gram Rp 467.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 935.600.000.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Tergelincir 2 Persen usai Stimulus Fiskal AS Kian Tak Jelas
 Harga emas turun 2 persen pada hari Rabu karena investor berbondong-bondong ke dolar. Ini karena tidak adanya tanda-tanda langkah-langkah stimulus fiskal AS yang akan segera terjadi untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi COVID-19.
Dikutip dari CNBC, Kamis (29/10/2020), harga emas di pasar spot mencapai level terendah sejak 28 September di USD 1.869.21 per ounce sebelum pulih ke USD 1.881.41. Emas berjangka AS turun 1,5 persen menjadi USD 1.882,70.
"Logam sangat bergantung pada lebih banyak stimulus pada saat ini," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
"Secara keseluruhan, pasar emas melemah karena penguatan dolar karena kurangnya langkah-langkah stimulus dan mentalitas risk-off menuju pemilihan ini," tambahnya.
Dolar melonjak 0,6 persen ke level tertinggi lebih dari satu minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, dengan prospek lockdown Eropa yang baru membebani euro dan mempercepat kejatuhan ekuitas.
Terlepas dari volatilitas baru-baru ini, emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang di tengah stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya, masih naik sekitar 25 persen sepanjang tahun ini.
Analis mengatakan bahwa meskipun harga logam mulia telah turun, langkah tersebut belum membuat investor terburu-buru untuk menutupi kerugian di tempat lain dan memenuhi panggilan margin, seperti yang terjadi pada bulan Maret.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa kesepakatan bantuan ekonomi kemungkinan akan datang setelah pemilihan 3 November.
Dia juga mempertanyakan integritas pemilihan Presiden AS, dengan mengatakan akan "tidak pantas" untuk mengambil waktu ekstra untuk menghitung jutaan surat suara yang diberikan melalui pos.
David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures mengatakan peningkatan global dalam kasus virus corona juga sama pentingnya.
"Semua itu bertanggung jawab atas peningkatan volatilitas dan penurunan harga emas," pungkasnya.
Advertisement