Sukses

Digarap per September 2020, Intip Progres Pengembangan Food Estate di Kalteng

Pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) telah dimulai sejak akhir September 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pengembangan lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) telah dimulai sejak akhir September 2020.

Itu dilakukan untuk tanaman padi di lahan aluvial seluas 165 ribu ha yang merupakan lahan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG), dengan leading sektor Kementerian Pertanian (Kementan).

"Pada tahap awal fokus (rehabilitasi dan peningkatan saluran irigasi) di Blok A, khususnya di zona A1 dan A5 sekitar 2.000 ha, untuk memastikan saluran primer dan sekunder dapat mengalirkan air dengan baik. Dengan demikian, pencucian lahan berjalan baik untuk mengurangi kadar keasaman dengan membuang bahan beracun yang ada di lahan rawa," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).

Pada tahap awal, Menteri Basuki menambahkan, alir tidak dibolehkan mengalir ke saluran tersier. Itu agar air ini dapat melalui proses leaching (pencucian) terlebih dahulu saat musim hujan.

"Kalau tingkat keasaman berkurang, lahan mulai bisa ditanami padi. Untuk itu saya minta konsultan perencana agar dapat mendesainnya dengan baik dan saya juga akan menugaskan para PNS muda PUPR untuk ikut belajar di pekerjaan ini," tutur dia.

Progres pelaksanaan Food Estate di lahan eks-PLG untuk rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi Blok A seluas 38.631 ha telah dimulai konstruksinya sejak 28 September 2020, dengan kontrak tahun jamak 2020-2022 senilai Rp 738,04 miliar. Pekerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya-Hutama Karya-Adipatria lewat skema kerja sama operasi (KSO).

Dari total luas lahan di Blok A tersebut, sebanyak 17.257 ya kondisi irigasinya akan direhabilitasi, dan 21.374 ha akan ditingkatkan kondisinya. Prioritas untuk tahun 2020 adalah rehabilitasi dan peningkatan irigasi seluas 2.100 ha di Dadahup (Blok A) yang ditargetkan tuntas pada akhir 2020.

Lingkup pekerjaan utamanya terdiri dari pekerjaan galian saluran primer utama sepanjang 27 ribu m, saluran primer pembantu 35.500 m, saluran sekunder 78.500 m, tersier 455 ribu m, kuarter 681 ribu m, dan kolektor 70.500 m. Selain itu juga dilakukan pembuatan pintu air otomatis, box culvert, dan rumah pompa.

Saat ini progres pekerjaannya masing-masing untuk pekerjaan galian sudah mencapai 76,56 persen, pembangunan rumah pompa sebesar 13,16 persen, pintu air otomatis sebesar 7,22 persen, dan box culvert 2,64 persen.

Sementara untuk rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi pada Blok B, C, D seluas 91.500 hektare rencana lelang dini pada 28 September 2020 dan ditargetkan terkontrak pada Januari 2021. Anggaran untuk blok tersebut sebesar Rp 4,4 triliun dilaksanakan secara single year contract (SYC).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi Didampingi Mentan Tinjau Food Estate di Kabupaten Humbahas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau kawasan pengembangan food estate atau lumbung pangan baru di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Di sana, Presiden mengecek langsung benih dan menyaksikan pengolahan lahan tanam berbasis teknologi modern dengan penerapan mekanisasi pertanian serta penanaman bibit komoditas hortikultura yang telah disiapkan.

Dalam kunjungan, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar dan Gubernur Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi.

"Siang hari ini kita berada di Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Humbang Hasundutan, di sini sesuai dengan rencana akan dikerjakan food estate. Kita memiliki 2 lokasi yang akan kita pakai untuk memulai program pengembangan atau food estate yang pertama di Provinsi Sumatera Utara yang kedua di Provinsi Kalimantan Tengah,"ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (27/10/20).

Jokowi menjelaskan, kawasan lumbung pangan Kabupaten Humbahas merupakan pengembangan lahan pertanian berbasis hortikultura sebagai komoditi utama. Terdapat 3 komoditi yang akan dikembangkan di kawasan food estate Humbahas diantaranya kentang, bawang merah dan bawang putih.

"Dan yang akan ditanam di sini seperti kita lihat ini adalah tempat dimulainya food estate di Provinsi Sumatera Utara yaitu untuk tanaman pertama kentang, yang kedua bawang merah dan yang ketiga bawang putih. InsyaAllah ini udah dimulai tanamnya dan hasilnya akan kita lihat kira-kira nanti 2 sampai 2 setengah bulan," jelas dia.

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki potensi lahan yang dapat dikembangkan seluas 61.042 hektar (ha) tersebar di 4 kabupaten yakni : Kabupaten Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Utara. Namun untuk kawasan food estate atau lumbung pangan Sumut akan dibangun di lahan seluas 30.000 ha.

"Di Kalimantan Tengah akan dibangun food estate khusus untuk padi dan singkong. Di sini ada luas lahan sekitar 60.000 hektar. Dan yang akan digunakan untuk food Estate adalah 30.000 hektar tersebar di Kabupaten Humbang Hasundutan, di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan di Kabupaten Pakpak barat, di beberapa titik tersebar tetapi tetap di Provinsi Sumatera Utara," tutur Jokowi

Presiden Jokowi mengatakan dalam proyek pengembangan lumbung pangan baru, baik di Kalimantan Tengah maupun di Sumatera Utara, ingin melihat proses bisnis terintegrasi yang nantinya akan dijalankan. Dari situ kemudian akan disempurnakan dan dapat menjadi contoh bagi pengembangan lumbung pangan serupa di provinsi-provinsi lainnya.

"Saya rasa kita ingin melihat model bisnisnya seperti apa, proses bisnis yang akan dilakukan di sini seperti apa, hitung-hitungannya sudah ada. Ini akan menjadi contoh untuk provinsi-provinsi lain yang ingin membuat food estate," kata Presiden.

Dikesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan kunjungan Presiden Jokowi bertujuan untuk melihat kesiapan food estate yang dicanangkan di Sumatera Utara yang akan dibangun di lahan seluas 30.000 ha. Pada tahun 2020, target pembangunan kawasan food estate Humbahas seluas 1.000 hektar (ha) terdiri dari seluas 215 ha dari APBN Kementerian Pertanian (Kementan) sedangkan seluas 785 ha dikelola oleh pihak swasta.

"Lahan-lahan itu akan menjadi bagian dari contoh dari koperasi pertanian dari hulu Ke Hilir dari budidaya pascapanen dan kemudian di industri kan dan 3 komoditi dasar yang bapak presiden perintahkan kepada kami untuk diujicobakan di Sumatera Utara ini," ucap Syahrul.