Sukses

Wamendag: Siapapun Presiden Terpilih AS, Perdagangan Indonesia-AS Tetap Lancar

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menanggapi pemilihan Presiden AS

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat tetap akan lancar siapapun yang akan menjadi Presiden.

Prinsipnya, Indonesia menjalin hubungan baik dengan negara manapun dan tidak berpihak kepada poros kekuatan manapun. Hal ini tidak lepas dari dasar kebijakan politik bebas aktif yang dianut Indonesia.

Kepentingan Indonesia menurut Jerry sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yaitu menjaga ketertiban dan keamanan dunia dan memajukan kesejahteraan umum.

“Prinsip bebas aktif tersebut diimplementasikan dalam perjanjian perdagangan juga. Kita berhubungan dagang dengan semua negara dengan prinsip saling menguntungkan dan dalam rangka mencapai perdamaian kesejahteraan bersama. Karena itu kita tidak berhenti mengembangkan hubungan perdagangan melalui perjanjian-perjanjian baik bilateral, regional maupun multilateral," kata Wamendag, Senin (2/11/2020).

Terlebih, United States Trade Representative mengumumkan perpanjangan Generalized Preference System (GSP) untuk beberapa negara, termasuk Indonesia.

GSP adalah sistem pengurangan atau bahkan pemangkasan tarif masuk barang ke Amerika Serikat yang diberikan kepada negara-negara yang telah diseleksi oleh Pemerintah Amerika Serikat. Indonesia kembali memperoleh fasilitas ini setelah serangkaian perundingan yang sangat alot.

Kementerian Perdagangan sebagai kementerian yang berada di garis depan dalam perundingan dagang dengan negara lain menyambut baik hasil ini sekaligus mengapresiasi peran kementerian dan lembaga lain, termasuk Kementerian Luar Negeri.

“Kita bersyukur dan sangat gembira dengan diperpanjangnya fasilitas GSP oleh Pemerintah Amerika Serikat. Ini adalah hasil usaha perundingan perdagangan yang dilakukan oleh Kemendag dan kementerian serta lembaga lain, termasuk Kemenlu. Intinya ini adalah hasil dari upaya dari semua pihak dan kami mengapresiasi kerja sama yang baik ini,” ujar Wamendag.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mitra Dagang Penting

Wamendag Jerry mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah mitra dagang Indonesia yang sangat penting. AS adalah mitra dagang terbesar kedua setelah China.

Kelebihan yang lain adalah Amerika Serikat bersama India dan Filipina menyumbangkan surplus terbesar dalam perdagangan luar negeri Indonesia.

Secara total, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 13,51 miliar pada periode Januari-September 2020. Sementara dengan Amerika Serikat saja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mencatatkan peningkatan surplus sebesar USD 1,08 miliar year on year (yoy).

Pada 2018, ekspor Indonesia ke AS yang menggunakan fasilitas GSP mencapai USD 2 miliar dengan komoditas utama yang menjadi andalan berupa tas, perhiasan emas, ban truk dan bus, kabel, dan alat musik.

Wamen Millenial itu mengatakan bahwa tariff preferensi ini telah memberikan imbas positif berupa menguatnya daya saing produk Indonesia di pasar AS. Ia berharap kesempatan ini dimanfaatkan secara optimal oleh semua pelaku usaha. Kementerian Perdagangan menurutnya siap menjalin sinergi dan kolaborasi yang lebih baik dengan semua stake holders.

“Kami yakin kementerian teknis yang mengurusi produksi akan segera menindaklanjuti kesempatan ini. Kami di Kementerian Perdagangan yang bertanggung-jawab di hilir siap selalu untuk bergandeng tangan sehingga misi presiden untuk meningkatkan surplus neraca perdagangan bisa tercapai,” tutup Jerry.