Sukses

Di Zona Merah Sepanjang Perdagangan, IHSG Ditutup Turun ke 5.115,12

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Sepanjang perdagangan, IHSG berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin(2/11/2020), IHSG ditutup turun 13,09 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.115,12. Sementara, indeks saham LQ45 juga melemah 0,24 persen ke posisi 788,60.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.130,68 dan terendah 5.073,50.

Pada sesi penutupan pedagangan, 295 saham melemah sehingga membawa IHSG di zona merah. Sedangkan 134 saham menghijau dan 164 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 786.414 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 528,83 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.647.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang menguat yaitu pertambangan melonjak 0,71 persen, keuangan naik 0,69 persen dan perdagangan menguat 0,16 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh sektor perkebunan yang anjlok 2,30 persen. Kemudian disusul sektor konstruksi turun 1,68 persen dan sektor infrastruktut melemah 1,46 persen.

Saham yang menguat antara lain DKFT yang naik 34,55 persen ke Rp 148 per lembar saham. Kemudian WICO yang naik 19,88 persen ke Rp 585 per lembar saham dan PBSA yang yang naik 18,33 persen ke Rp 710 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PLAN yang melemah 7,58 persen ke Rp 244 per lembar saham. Kemudian SGRO turun 6,99 persen ke Rp 1.330 per lembar saham dan MASA turun 6,98 persen ke Rp 600 per lembar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sesi Awal Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya 1 sektor yang berada di zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan Senin (2/11/2020), IHSG melemah 20,19 poin atau 0,39 persen ke level 5.108,02. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah dengan turun 20,41 poin atau 0,40 persen ke level 5.110,04.

Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 0,90 persen ke posisi 782,80. Seluruh indeks acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.112,26. Sedangkan terendah 5.081,09.

Sebanyak 160 saham melemah sehingga menekan IHSG. Kemudian 78 saham menguat dan 172 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 42.600 kali dengan volume perdagangan 618,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 868,3 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 111,7 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.614 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya 1 sektor yang berada di zona hijau yaitu pertambangan yang naik 0,05 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh konstruksi yang turun 2,05 persen. Kemudian sektor aneka industri yang tergelincir 1,84 persen dan sektor manufaktur amblas 1,29 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, CMNP naik 11,17 persen ke Rp 1.120 per lembar saham. Kemudian PBID naik 9,28 persen ke Rp 1.055 per saham dan JSKY naik 9,09 persen ke Rp 240 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain INPP turun 6,94 persen ke Rp 670 per lembar saham, ECII yang turun 6,88 persen ke Rp 745 per lembar saham dan PTPW turun 6,8 persen ke Rp 1.165 per saham.Â