Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Rupiah menguat seiring menggeliatnya aktivitas manufaktur di negara besar.
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.612 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.640 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus menguat ke 14.592 per dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.592 per dolar AS hingga 14.612 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,24 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS, rupiah dipatok di angka 14.609 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.718 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat seiring mulai menggeliatnya aktivitas manufaktur di negara-negara besar.
"Sentimen pasar terlihat cukup positif pagi ini. Indeks saham Korea dan Australia terlihat menguat, nilai tukar emerging market di Asia juga terlihat menguat terhadap dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.
Menurut Ariston, pasar menanggapi positif data survei indeks aktivitas manufaktur negara besar yang positif seperti, Amerika Serikat, Eropa, China, dan Jepang, yang dirilis kemarin.
Data ekonomi AS kian membaik dimana markit manufacturing PMI final Oktober 53,4 dari sebelumnya 53,3, Dari Eropa, markit manufacturing PMI Oktober berbagai negara juga meningkat antara lain Italy 53,8 dari sebelumnya 53,2, Prancis 51,3 dari sebelumnya 51, Jerman 58,2 dari sebelumnya 58 dan Euro Area 54,8 dari sebelumnya 54,4.
"Sentimen positif ini bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemilu AS
Sementara itu, lanjut Ariston, pemilu AS kelihatannya belum mempengaruhi arah harga karena kedua kandidat menunjukkan perbedaan polling yang ketat.
Dari polling, pasar lebih mendukung Biden untuk menang. Namun demikian ini berdampak pada pergerakan harga yang terlihat berkonsolidasi dalam kisaran yang sempit.
"Dari dalam negeri, situasi juga masih terkendali pascademo, dan UU Cipta Kerja sudah disahkan kemarin. Kedua hal tersebut memberikan sentimen positif ke rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran 14.550 per dolar AS hingga 14.700 per dolar AS.
Advertisement