Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance TBK atau Adira Finance mencatat laba bersih hingga kuartal III 2020 sebesar Rp 814 miliar atau turun 42,6 persen dibandingkan tahun 2019.
“Sejalan dengan himbauan OJK kita sudah melakukan restrukturisasi sampai Rp 18,6 triliun, sehingga sampai September 2020 laba kami tutup mencapai Rp 814 miliar atau turun 42,6 persen dibandingkan 2019,” kata Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, dalam Paparan Publik tahunan 2020 PT Adira Dinamika Multi Finance TBK, Selasa (3/11/2020).
Kata Hafid, hal tersebut dipengaruhi penjualan industri otomotif yang mengalami penurunan yang cukup tajam selama pandemi covid-19.
Advertisement
Pihaknya mencatat penjualan mobil sampai dengan September 2020 dibanding tahun lalu turun 46 persen menjadi 400.7000 unit. Sedangkan untuk roda dua, penjualannya turun 40 persen menjadi 2,9 juta unit sampai dengan September 2020.
“Sejalan dengan itu juga penjualan kami mengalami penurunan, dimana penjualan kami sampai dengan September hanya Rp13,2 triliun turun 5,3 persen. Piutang Kelola kami turun menjadi 46,1 triliun 14 persen YoY,” ujarnya.
Kendati mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan, dirinya mengakui daya tahan Adira Finance cukup kuat sehingga sampai saat ini mampu bertahan dan mencatat laba hingga Rp 814 miliar.
“Kita mengalami penurunan penjualan tapi kalau dari sisi daya tahan adira kita cukup kuat, dari likuiditas kita didukung oleh bank Danamon dan induk perusahaan kami yang memberikan pinjaman standby sampai dengan USD 280 juta atau lebih dari Rp 4 triliun kalau kami butuhkan,” ujarnya.
Meskipun penjualan mengalami penurunan, pihaknya tetap berupaya menjaga kualitas dari aset-aset Adira Finance.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Adira Finance Telah Restrukturisasi Kredit Rp 18,6 Triliun hingga September 2020
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) telah merestrukturisasi kredit sebesar Rp 18,6 triliun kepada debitur yang terdampak pandemi Covid-19. Nilai retrukturisasi tersebut diberikan hingga September 2020.
“Sejalan dengan himbauan OJK sampai September 2020 kita sudah merestrukturisasi sebesar Rp 18,6 triliun, restrukturisasi besar itu terjadi di bulan April, Mei, dan Juni,” kata Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli, dalam Paparan Publik tahunan 2020 PT Adira Dinamika Multi Finance TBK, Selasa (3/11/2020).
Namun pada Juli, Agustus, September jumlah restrukturisasi per bulan Adira Finance sudah mengecil. Di mana dari jumlah Rp 18,6 triliun tersebut per bulan September 2020 saja restrukturisasi sudah Rp 230 miliar saja.
Menurutnya seiring berjalannya waktu tren restrukturisasi sudah menurun, karena perkembangan perekonomian para kreditur mulai menggeliat kembali. Lantaran kebijakan PSBB sudah dicabut. Kendati begitu, Adira tetap membantu kreditur yang masih membutuhkan restrukturisasi.
“Kalau kita lihat Maret dan April itu ada PSBB yang menyetop perekonomian, tapi sekarang kita lihat perekonomian sudah terbuka kembali, jadi restrukturisasinya semakin mengecil,” ujarnya.
Lanjutnya, hingga kini sudah 70 persen debitur Adira Finance yang melakukan pembayaran restrukturisasi kredit tersebut. Sementara sisanya masih proses. ia pun berharap bagi kreditur yang belum melakukan pembayaran restrukturisasi perekonomiannya bisa membaik sehingga bisa melakukan pembayaran.
“Tentu harapan kita jumlahnya tidak akan besar karena dengan kembalinya kegiatan ekonomi, nasabah-nasabah kami perekonomiannya akan menggeliat kembali,” pungkasnya.
Advertisement