Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 55 poin di level 14.585 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 14.639 per dolar AS. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup naik 0,87 persen atau 44,32 poin menjadi 5.159,45.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah dan IHSG dipengaruhi oleh rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi di Indonesia pada Oktober 2020. Sontak ini memutus rantai deflasi selama tiga bulan beruntun.
Baca Juga
Tercatat, inflasi pada Oktober sebesar 0,07 persen secara bulanan. Sementara inflasi tahun kalender berada di 0,95 persen dan inflasi tahunan adalah 1,44 persen.
Advertisement
"Dengan kabar inflasi di bulan Oktober tentunya menjadi kabar bagus, artinya roda perekonomian sudah mulai berjalan kembali," ujar dia dalam riset harian di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Sentimen positif terhadap rupiah juga dipengaruhi oleh keputusan Presiden Joko Widodo dengan meneken Undang-Undang Cipta Kerja. Beleid sapu jagat tersebut telah diberi nomor sebagai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja pada hari Senin dan diundangkan pada hari yang sama oleh Menteri Hukum dan HAM yaitu Yassona Laoly.
"Beleid yang menyatukan revisi sejumlah UU itu diklaim akan menarik investasi masuk ke Indonesia. Sehingga nantinya akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan ini awal bagi kemajuan ekonomi paska pandemi covid-19," paparnya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Wabah virus corona COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, namun berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini berdampak bagi bursa saham dan nilai tukar rupiah.
Prediksi
"Dengan informasi yang positif membuat pelaku pasar kembali optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, walaupun Kuartal Ketiga terjadi kontraksi dan Indonesia masuk fase resesi, namun modal asing kembali masuk ke pasar finansial apalagi di akhir tahun Bank Indonesia akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen di barengi dengan penurunan suku bunga kredit," tambahnya.
Dalam perdagangan besok, mata uang garuda kemungkinan akan dibuka fluktuatif namun ditutup menguat sebesar 10-40 poin di level 14.555 per dolar ASÂ hingga 14.590 per dolar AS.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement