Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Rasana Pertanian (PSP), memberikan dukungan untuk pertanian di Aceh Timur. Dukungan berupa pembangunan dam parit untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Pembangunan dam parit Ditjen PSP Kementerian Pertanian dilakukan Kelompok Tani Sidom Bunta di Desa Teupin Breuh, Kecamatan SP Ulim Lhok Seuntang Julok, Kabupaten Aceh Timur.
Baca Juga
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pembangunan dam parit dilakukan untuk mengelola air.
Advertisement
“Pembangunan dam parit kita diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah sehingga mampu meminimalisir kerugian petani. Dengan dam parit, kebutuhan air untuk pertanian menjadi terpenuhi,” tutur Mentan, Selasa (3/11/2020).
Oleh karena itu, pembangunan dam parit harus dekat kawasan pertanian sebagai upaya konservasi air yang tepat guna.
“Dam parit pun tidak terlepas dari pengelolaan dan pemeliharaan yang baik dari Poktan yang ada di sekitar dam parit dan embung, semua harus bersama-sama menjaganya,” jelas dia.
Skala Prioritas
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan dam parit harus bisa meningkatkan luas areal tanam dan peningkatan angka produksi pertanian.
“Sehingga yang menjadi skala prioritas alokasi kegiatan embung pertanian adalah pada lokasi yang rawan terdampak bencana kekeringan akibat anomali iklim,” katanya.
Dijelaskan Sarwo Edhy, pembangunan dam parit di Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah, untuk mengantisipasi kekurangan air irigasi yang sering terjadi terutama pada musim kemarau.
“Dengan adanya dam parit, air sungai dapat ditahan dan ditampung untuk selanjutnya dapat dialirkan kelahan pertanian sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman dan luas areal tanam komoditas pertanian,” katanya.
Para petani melalui ketua kelompok dan penyuluh pertanian sebagai pembina di tingkat lapangan, menyampaikan terimakasih kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Dirjen PSP Sarwo Edhy dan Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto, yang sudah mengalokasikan pembangunan dam parit.
Menurut Ketua Poktan Warsidi, sebelum ada pembangunan dam parit produktivitas padi hanya mencapai 4.5 Ton/Ha.
Namun sekarang bisa mencapai 5 Ton/Ha. Luas lahan sebelumnya yang terairi hanya mencapai 25 Ha, dengan dam parit bisa mengairi kurang lebih 47 Ha termanfaat lahan 2 kali dalam setahun
Advertisement