Sukses

Perhatian, Biaya Umrah Naik hingga 50 Persen

Pemerintah Arab Saudi kembali membuka perjalanan umrah

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Arab Saudi kembali membuka perjalanan umrah. Ini menjadi angin segar bagi agen perjalanan haji dan umrah yang ada di Indonesia. Bahkan, Garuda Indonesia langsung menyatakan kesiapannya melayani penerbangan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sayangnya, di saat yang sama, biaya umrah naik. Bahkan diklaim kenaikannya bisa mencapai 50 persen.

"Kami memperkirakan kenaikan paket bisa mulai 30 persen sampai dengan 50 persen," kata Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi kepada Liputan6.com, Kamis (5/11/2020).

Dia menjelaskan, kenaikan biaya umrah ini disebabkan beberapa hal. Pertama, sesuai ketentuan Pemerintah Arab Saudi, hunian kamar hotel hanya dibatasi maksimal dua orang. Kedua, transportasi berupa bus juga dibatasi kapasitasnya hanya 20-25 tempat duduk dengan maksimal kapasitas 49 tempat duduk.

Faktor ketigaa, harga visa juga mengalami kenaikan. Kemudian keempat, Vat atau PPn kini dikenakan 30 persen. Sedangkan yang kelima, harga tiket penerbangan juga mengalami kenaikan.

"Contoh harga referensi umrah Kemenag sejak 2 tahun lalu adalah Rp 20 juta, namun hari Senin yang lalu kita hitung bersama menjadi Rp 26 juta. Itu dengan pelayanan minimal bintang 3," ceritanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Umrah Kembali Dibuka, Menhub Minta Jemaah Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut baik telah dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi mulai, Minggu, 1 November 2020 ini.

Dia pun mendoakan para Jemaah dapat menjalankan ibadah umrah dengan mabrur dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kami turut senang dengan dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia. Kami meminta para jemaah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan pesawat maupun saat beribadah. Semoga ibadahnya mabrur dan tetap sehat,” jelas Budi di Jakarta, Minggu (1/11/2020).

Adapun, pemerintah Arab Saudi saat ini telah memberlakukan pemberian alokasi visa umroh saat dalam sistem e-umroh.

Berdasarkan informasi dari Atase Perhubungan Indonesia di Jedah, untuk sementara yang diizinkan membawa umrah adalah maskapai asal Arab Saudi yaitu Saudi Airlines, yang berlaku untuk semua negara asal Jemaah yang disinggahi maskapai tersebut seperti di Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Afrika.

Langkah ini sebagai uji coba Pemerintah Saudi untuk mempermudah kontrol pemberlakuan protokol kesehatan. Uji coba dilakukan selama November-Desember.

Kementerian Perhubungan sendiri telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan juga dengan Otoritas Penerbangan Arab Saudi, agar maskapai penerbangan nasional dapat juga mengangkut penerbangan umroh, dan dapat disertakan ke dalam sistem e-umroh.

Sebagai informasi, penerbangan umrah perdana yang ditutup sejak 8 bulan lalu ini dioperasikan oleh maskapai Saudia nomor penerbangan SV 817 rute Jakarta - Jeddah dengan jadwal keberangkatan pukul 10.45 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta dan landing pada pukul 16.30 waktu setempat.

Adapun, jumlah jemaah umrah asal Indonesia yang ikut di dalam penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 ini ialah sebanyak 253 orang.