Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS)Â mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) paling tinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Di Ibu Kota, pengangguran terbuka mencapai 10,95 persen di Agustus 2020. Angka ini di atas rata-rata nasional di level 7,07 persen.
"Kenaikan banyak terjadi di banyak provinsi dengan tingkat pengangguran berbeda-beda. Seperti di bali naik tinggi sekali dari 1,57 persen jadi 5,63 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2020).
Baca Juga
Selain DKI Jakarta, BPS juga mencatat 5 provinsi lain yang tingkat pengangguran terbukanya melewati rata-rata nasional. Banten menjadi tertinggi kedua dengan 10,64 persen.
Advertisement
Kemudian, disusul oleh Jawa Barat sebesar 10,46 persen, Kepulauan Riau sebesar 10,34 persen, Maluku sebesar 7,57 persen, dan Sulawesi Utara sebesar 7,37 persen.
"Kita sadar bahwa dampak COVID menghantam keras sektor pariwisata dan di Bali peran pariwisata besar, juga DKI, Banten, Jawa Barat, Kepulauan Riau naik tingkat penganggurannya," ujar dia.
Sementara provinsi yang jumlah tingkat pengangguran terbuka paling rendah, terjadi di Sulawesi Barat yaitu sebesar 3,32 persen.
Â
Saksikan video di bawah ini:
Lulusan SMK Menjadi Pengangguran Tertinggi
Suhariyanto menambahkan, dari seluruh daerah mengalami tingkat pengangguran terbuka bervariasi, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menjadi yang paling tertinggi dibandingkan dengan jumlah tamatan lainnya. Tercatat pengangguran lulusan SMK mencapai 1,55 persen.
Sementara posisi lulusan universitas tercatat tingkat pengangguran terbukanya hanya mencapai 7,35 persen. Dan TPT terendah justru mereka dengan pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 3,61 persen.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement