Sukses

Di Tengah Pandemi Covid-19, Alibaba Bukukan Kenaikan Pendapatan 30 Persen

Alibaba Group sukses meraih pendapatan sebesar USD 22,838 miliar, atau meningkat sebesar 30 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Liputan6.com, Jakarta - Alibaba Group mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal III 2020 yang berakhir pada 30 September. Berbagai catatan positif terus diraih perusahaan di tengah pandemi Covid-19, termasuk pendapatan perusahaan yang naik 30 persen di kuartal ketiga tahun ini.

CEO Alibaba Group Daniel Zhang mengatakan, pihaknya tetap berfokus pada 3 faktor pendorong jangka panjang, yakni konsumsi domestik, komputasi awan dan intelegensi data, serta globalisasi.

"Kami senantiasa membantu bisnis untuk pulih dan mencari berbagai peluang pertumbuhan melalui digitalisasi di kondisi pasca pandemi. Pertumbuhan kokoh dari bisnis inti serta perkembangan kuat Alibaba Cloud adalah hasil langsung dari komitmen kami untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/11/2020).

Menurut laporan yang dikeluarkan perusahaan, Alibaba Group sukses meraih pendapatan sebesar USD 22,838 miliar, atau meningkat sebesar 30 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Jumlah konsumen aktif tahunan marketplace Alibaba di China juga mencapai 757 juta, meningkat 15 juta dari periode 12 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020.

Sementara jumlah konsumen aktif di mobile (Mobile MAU) marketplace di Tiongkok mencapai 881 juta pada September 2020, meningkat 7 juta selama Juni 2020.

Di sisi lain, penghasilan dari operasional yang sebesar USD 2,008 miliar jurstru menurun 33 persen (yoy) akibat adanya peningkatan pada pengeluaran untuk kompensasi berbasis saham bagi karyawan Alibaba.

"Ketika mengesampingkan dampak ini, penghasilan dari operasional kami seharusnya meningkat sebesar 44 persen yoy menjadi USD 4,373 miliar," jelas Zhang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Meningkatnya Belanja

Sementara Chief Financial Officer Alibaba Group Maggie Wu menyampaikan, pihaknya meraup pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan sebesar 28 persen secara tahunan. Sedangkan bisnis perdagangan inti domestik perusahaan juga mengalami pertumbuhan kuat pada kondisi pasca Covid-19 di China.

"Ini berkat meningkatnya frekuensi belanja dan pengeluaran konsumen, sementara pendapatan komputasi awan tumbuh sebesar 60 persen yoy, didorong oleh akselerasi digitalisasi di semua industri dan usaha dengan berbagai ukuran di Tiongkok," urainya.

"Kami merasa senang melihat investasi strategi kami mulai dapat meningkatkan efisiensi operasional dan dampaknya pada skala ini," tandas dia.